Perakit Bom Panci di Bandung Ingin Bergabung dengan ISIS

Reporter

Editor

Senin, 10 Juli 2017 05:25 WIB

Kondisi kontrakan milik Ibu Epon di Jalan Kubang Bereum No. 35, Sekejati, Buah Batu, Bandung, pasca sebuah bom panci meledak Sabtu sore, 8 Juli 2017. Kontrakan ini disewa oleh Agus Wiguna yang kini menjadi terduga teroris. Foto: Humas Polda Jawa Barat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menemukan catatan pengakuan baiat terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kamar Agus Wiguna, 22 tahun, terduga perakit bom panci yang meledak di kawasan Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat. Tulisan tersebut menempel di dinding kamar Agus yang sudah retak akibat ledakan.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Brigadir Jenderal Bambang Purwanto, mengatakan polisi sedang menyelidiki kebenaran catatan yang ditulis tangan itu. “Tulisan itu masih kami cek apakah hasil tulisan dia atau orang lain,” kata dia saat meninjau lokasi ledakan, Minggu 9 Juli 2017.

Catatan tersebut setidaknya berisi empat poin bernada sumpah. Satu di antara sumpahnya berbunyi: “Saya berbaiat kepada kekhalifahan Daulah Islamiyah Abu Bakar Al Baghdadi untuk patuh dan taat kepada perintahnya baik dalam keadaan sedih, senang, susah, lapang, ataupun sempit…” Selain itu, di bagian awal catatan tersebut juga terdapat gambar bendera ISIS dan tulisan JAD (Jamaah Ansarud Daulah).

Kepada polisi, pemuda 21 tahun ini menyatakan berniat bergabung dengan ISIS di Marawi, Filipina. “Dia berencana gabung bersama kombatan ISIS di Filipina setelah meledakkan bom di Bandung,” kata Bambang. Rencananya, ada tiga lokasi yang menjadi target Agus. Tiga lokasi tersebut adalah Cafe Bali di Jalan Braga, rumah makan di Astana Anyar, dan rumah ibadah di kawasan Buah Batu.

Berdasarkan pengakuan Agus, bom panci itu mulai ia rakit sejak 1 Juni lalu. Agus sebenarnya tak memiliki kemampuan merakit bom sehingga diduga ada kesalahan teknis yang membuat bom meledak di luar rencana. “Sebetulnya ini kesalahan teknis mereka,” kata Bambang. Agus belajar merakit bom panci melalui Internet.

Ledakan di kamar Agus terjadi pada Sabtu sore lalu sekitar pukul 15.30. Saat terjadi ledakan, Agus sedang berjualan bakso di tempat lain di Bandung. Sejumlah tetangga Agus mendobrak kamar kontrakan itu yang penuh dengan asap putih dan bahan bom seperti paku dan panci yang berserakan.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kaitan antara Agus dan jaringan teroris. “Kami sedang menyelidiki,” kata dia.

Teror bom juga terjadi di Poso, Sulawesi Tengah. Seorang warga Poso yang menjadi saksi, Budiman Maliki, mengatakan ada benda mencurigakan dibungkus plastik putih ditemukan di depan Sekolah Menengah Kejuruan Gereja Kristen Sulawesi Tengah di Kasintuwu, Poso. “Kepolisian dan tim Gegana langsung datang ke lokasi,” kata dia. Martinus Sitompul mengatakan tim gegana kepolisian tak menemukan unsur berbahaya dalam benda itu. Menurut dia, bungkusan itu berisi kertas, slip bank, pisau lipat, dan korek.

Masih di Poso, kemarin polisi juga menemukan bungkusan plastik di depan Markas Kepolisian Resor Poso yang berisi batu, kabel kecil, jaring tempat sandal jepit, dan serpihan kertas. “Kami juga menemukan tulisan bernada akan mengganggu ketertiban umum,” kata Martinus.

IQBAL TAWAKAL | NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Densus 88 Olah TKP Terduga Teroris, Radius 20 Meter Ditutup

18 Mei 2019

Densus 88 Olah TKP Terduga Teroris, Radius 20 Meter Ditutup

Densus 88 Antiteror bersama Polres Bogor melakukan olah TKP di lokasi penangkapan terduga teroris jaringan ISIS Endang alias Abu Rafi di Cibinong.

Baca Selengkapnya

Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah

13 Februari 2019

Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah

Milisi ISIS asal Indonesia yang muncul di video propaganda eksekusi seorang sandera dikabarkan tewas di Suriah pada Januari.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Putuskan Jamaah Ansharut Daulah Bubar

31 Juli 2018

Pengadilan Putuskan Jamaah Ansharut Daulah Bubar

Keputusan hakim terhadap Jamaah Ansharut Daulah didasarkan atas Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidara Terorisme.

Baca Selengkapnya

Polisi akan Cek Informasi Tewasnya Bahrun Naim di Suriah

7 Juli 2018

Polisi akan Cek Informasi Tewasnya Bahrun Naim di Suriah

Pimpinan ISIS Indonesia Bahrun Naim dikabarkan tewas oleh serangan drone Amerika Serikat di Suriah sebelum Ramadan.

Baca Selengkapnya

Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

23 Mei 2018

Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

Sidney Jones memprediksi aksi bom Surabaya yang melibatkan anak-anak merupakan kasus tunggal dan diharapkan tak terjadi lagi.

Baca Selengkapnya

Dalam Sidang Aman Abdurrahman Disebut Bos ISIS Indonesia

18 Mei 2018

Dalam Sidang Aman Abdurrahman Disebut Bos ISIS Indonesia

Aman Abdurrahman menanggapi kesaksian bahwa dirinya pemimpin ISIS Indonesia di depan Majelis Hakin PN Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

BNPT Beri Keterampilan Wirausaha pada WNI Eks Pengikut ISIS

25 Oktober 2017

BNPT Beri Keterampilan Wirausaha pada WNI Eks Pengikut ISIS

Penguatan ekonomi oleh BNPT telah dilakukan kepada 600 orang mantan napi teroris dan terpapar radikalisme.

Baca Selengkapnya

Wiranto Ogah Tanggapi Soal Kabar Siswa Ibnu Ma'sud Terlibat ISIS  

8 September 2017

Wiranto Ogah Tanggapi Soal Kabar Siswa Ibnu Ma'sud Terlibat ISIS  

Menkopolhukam Wiranto enggan berkomentar terkait dengan pemberitaan mengenai pengajar dan siswa Pesantren Ibnu Mas'ud di Bogor yang diduga bergabung dengan ISIS.

Baca Selengkapnya

Pengajar dan Siswa Pesantren Ibnu Mas'ud Terlibat Jaringan ISIS  

7 September 2017

Pengajar dan Siswa Pesantren Ibnu Mas'ud Terlibat Jaringan ISIS  

Sejumlah pengajar dan siswa Pesantren Ibnu Mas'ud yang berlokasi di kaki Gunung Salak di Desa Sukajaya, Tamansari, Bogor, terbang ke Suriah demi ISIS.

Baca Selengkapnya

Buya Syafii Maarif Sebut ISIS Itu Rongsokan Peradaban Arab

17 Juli 2017

Buya Syafii Maarif Sebut ISIS Itu Rongsokan Peradaban Arab

Buya Syafii Maarif mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Jokowi berkali-kali, bahwa gerakan ISIS sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya