TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan pasal batasan pencalonan presiden (presidential threshold) dalam Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum adalah produk yang terlahir dari proses demokrasi di Dewan Perwakilan Rakyat. Dia mempersilakan pihak yang tidak setuju mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi. "Kalau masih ada yang tidak setuju, bisa ke MK. Inilah negara demokrasi dan hukum," kata Jokowi di Bekasi, Jawa Barat.
Penegasan ini disampaikan Presiden untuk menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Kabupaten Bogor, Kamis lalu. Menurut Prabowo, aturan presidential threshold adalah lelucon politik yang menipu rakyat Indonesia.
Prabowo dan Yudhoyono bersepakat akan melawan undang-undang yang disahkan DPR pada Jumat dua pekan lalu itu. Pertemuan dua jenderal itu oleh sebagian kalangan dianggap sebagai pintu masuk terjalinnya koalisi menjelang pemilihan presiden pada 2019.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Demokrat, Johnny G. Plate, menegaskan bahwa koalisi partai koalisi Jokowi siap menghadapi gugatan UU Pemilu di MK. Menurut dia, produk hukum itu memiliki dasar yang kuat sehingga mereka optimistis tidak akan dibatalkan. “Kami meyakini argumen konstitusi pendukung ambang batas presiden valid dan kuat,” katanya.
Ihwal kemungkinan terjalin koalisi permanen Gerindra dan Demokrat hingga pemilu presiden, anggota Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat, Teuku Taufiqulhadi, ragu hal itu bisa terjadi. Menurut dia, latar belakang Prabowo dan Yudhoyono yang sama-sama tentara akan menjadi halangan koalisi tersebut akan bertahan hingga 2019. "Sulit terjadi dua-duanya militer tidak ideal untuk konteks Indonesia,” katanya. Sebelumnya, tersiar kabar bahwa pertemuan di Cikeas akan mengerucut ke pengajuan Prabowo sebagai calon presiden dan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai wakilnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily juga menegaskan bahwa selama ini Gerindra dan Demokrat terbukti susah akur. Sementara itu, partai-partai pendukung pemerintah dianggap cukup solid. “Partai pemerintah tidak merasa gentar,” katanya.
Adapun Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hendrawan Supratikno, mengatakan partai pendukung pemerintah saat ini berfokus melaksanakan program kerja yang telah disusun Jokowi. “Sekarang masih tenang-tenang saja, kok. Seperti kata Pak Jokowi, kita kerja dulu,” ujarnya. Meski begitu, partainya akan terus mengamati perkembangan politik yang bakal terjadi. “Akan kami pantau.”
NINIS CHAIRUNNISA | AVIT HIDAYAT | AGUNGS
Berita terkait
Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club
4 jam lalu
Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan
Baca SelengkapnyaJerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden
4 jam lalu
Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi
4 jam lalu
Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.
Baca SelengkapnyaTerkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup
6 jam lalu
Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.
Baca SelengkapnyaDaftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
7 jam lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaPabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar
7 jam lalu
Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB
8 jam lalu
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.
Baca SelengkapnyaJokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
8 jam lalu
Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek
9 jam lalu
Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun
Baca SelengkapnyaRespons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo
10 jam lalu
Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?
Baca Selengkapnya