Ini Masalah Hukum Stasiun Haji Nawi dalam Proyek MRT

Reporter

Editor

Selasa, 15 Agustus 2017 13:49 WIB

Petugas melakukan pemasangan bantalan rel di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, 14 Agustus 2017. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta diprediksi selesai 93 persen pada akhir 2017 ini. Proyeksi ini setara dengan rampungnya pembangunan fisik stasiun. “Masih sesuai dengan jadwal,” kata Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William P. Sabandar, saat mengunjungi depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 14 Agustus 2017.


Menurut William, hingga akhir Juli 2017 kemajuan proyek MRT secara keseluruhan mencapai 76,13 persen. Di Lebak Bulus, rel sepanjang 630 meter sudah terpasang. Selain depo, di lahan seluas 10 hektare itu kelak berfungsi kantor PT MRT Jakarta, pusat operasional dan pemeliharaan, serta fasilitas pemeriksaan rutin kereta.



Dari tujuh stasiun yang menguntai jalur layang sejauh 10 kilometer, Stasiun Blok M merupakan yang paling progresif. Lantai ruang pembelian tiket (concourse) selesai dibangun. Selanjutnya bakal dilanjutkan dengan pengerjaan lantai peron.

Di Stasiun Blok M, jalur kereta terbagi menjadi tiga. William mengatakan jalur yang di tengah berfungsi sebagai tempat parkir kereta sekaligus memenuhi target kedatangan kereta setiap lima menit. “Jadi, tiap pagi tidak semua kereta berangkat dari Lebak Bulus,” kata William.

Sedangkan Stasiun Haji Nawi menjadi stasiun yang paling lambat perkembangannya di jalur layang. Menurut William, bidang lahan yang seharusnya menjadi tiang struktur Stasiun Haji Nawi masih menjadi obyek gugatan. Akibatnya, rel di Stasiun Haji Nawi masih bisa dilewati kereta saat MRT beroperasi nanti, tapi kereta tak bisa mengangkut penumpang dari stasiun itu.



Adapun jalur bawah tanah membentang sepanjang 6 kilometer dari Stasiun Senayan hingga Stasiun Bundaran HI. Lantai concourse dan lantai peron di Stasiun Senayan sudah rampung. Fasilitas pendukung, seperti toilet dan area retail, sudah terbangun. Material rel juga mulai diletakkan di sisi kanan dan kiri rel. William memperkirakan rel mulai dipasang pada akhir Agustus.

Sambil menyelesaikan konstruksi fisik, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim, mengatakan kontraktor sedang bersiap memasang sistem persinyalan kereta MRT. Prosesnya ditargetkan dimulai pada akhir tahun ini dan rampung pada semester pertama 2018. Lalu, mulai Juli 2018, MRT akan menjalani tes yang digelar Kementerian Perhubungan untuk memastikan kereta layak beroperasi. “Saat ini sistem sinyal sedang dites di pabriknya,” kata dia.

Silvia menjelaskan, operasional kereta MRT menggunakan sistem Communications-based Train Control (CBTC), persinyalan yang memanfaatkan radio komunikasi antar-perangkat di kereta dan di luar kereta. “Dengan begitu, informasi tentang posisi kereta yang didapat lebih akurat dan aman dibanding sistem persinyalan perkeretaapian Indonesia saat ini.”

Direktur Keuangan PT MRT Jakarta, Tuhiyat, mengatakan instalasi persinyalan MRT disediakan oleh konsorsium Metro One dengan kontrak berlabel CP 107 yang diteken pada April 2015. Saat diteken, total nilai kontraknya Rp 1,28 triliun. Khusus persinyalan, sistemnya dibuat oleh perusahaan Jepang, Nippon Signal Ltd, yang juga anggota konsorsium.

LINDA HAIRANI

Advertising
Advertising

Berita terkait

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

18 November 2022

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

Selama masa pengerjaan proyek MRT Jakarta, ada penemuan bekas rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

12 Mei 2019

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

Sistem kereta bawah tanah atau MRT pertama Qatar akhirnya dibuka untuk umum setelah enam tahun pembangunan.

Baca Selengkapnya

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

6 November 2018

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjanjikan, kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta dapat diakses warga pada Januari-Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

1 November 2018

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan pihaknya segera akan membahas soal tumpang tindih jalur kereta MRT dan bus Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

31 Oktober 2018

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana optimistis moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) fase pertama dapat beroperasi pada Maret 2019.

Baca Selengkapnya

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

26 Oktober 2018

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

Dewan tidak bisa memberikan persetujuan sebelum Perda tentang PMD PT MRT direvisi.

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

25 Oktober 2018

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

Japan International Cooperation Agency (JICA) telah sepakat dengan Indonesia soal Perjanjian Pinjaman Official Development Assistance buat proyek MRT.

Baca Selengkapnya

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

11 Oktober 2018

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

Dewan Transportasi Kota Jakarta minta DKI dan PT MRT Jakarta menyusun standar pelayanan minimal.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

Vandalisme menimpa kereta MRT di Depo Lebak Bulus dan pelakunya sudah kabur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

Kereta mass rapid transit atau MRT di Depo Lebak Bulus dicoret-coret orang tak dikenal.

Baca Selengkapnya