Begini Modus Baru Suap Pejabat Kemenhub Tonny Budiono

Reporter

Editor

Jumat, 25 Agustus 2017 07:26 WIB

Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub Antonius Tonny Budiono mengenakan rompi tahanan berjalan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (25/8) dini hari. KPK mengamankan barang bukti uang lebih dari Rp 20 miliar dari kedua tersangka. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa kasus yang melibatkan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono, telah membongkar modus baru dalam penyuapan. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, Tonny disinyalir menerima rasuah lewat kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dengan identitas berbeda. “Penerima suap memanfaatkan ATM itu untuk apa saja. Bisa untuk keperluan anaknya, untuk hotel, dan lain-lain,” kata Basaria di kantornya, Kamis, 24 Agustus 2017.


Modus baru itu terungkap setelah KPK menangkap Tonny pada Rabu lalu, sekitar pukul 21.45, di rumah dinasnya di Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Saat ditangkap, Tonny menyimpan empat ATM dari tiga bank berbeda. Salah satunya adalah ATM Bank Mandiri dengan saldo Rp 1,174 miliar.

Baca juga:
OTT Kemenhub, KPK Sita Duit Dollar Amerika dan Singapura di TKP


ATM tersebut diduga dibuat oleh Adiputra Kurniawan, Komisaris PT Adhiguna Keruktama, dengan nama seseorang yang disinyalir fiktif. Adiputra menyerahkan ATM kepada Tonny dan menyetor sejumlah uang secara bertahap ke rekening tersebut. Menurut Basaria, penyidik telah memantau modus suap kepada Tonny ini sejak tujuh bulan lalu.

Setelah menangkap Tonny, KPK merangsek ke kantor PT Adhiguna Keruktama di kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara. Penyidik menangkap Direktur Adhiguna, David Gunawan; dan Manajer Keuangan, Sugiyanto, kemarin pagi. Penangkapan juga dilakukan terhadap Adiputra Kurniawan di apartemennya di Kemayoran, Jakarta Pusat. Adapun Kepala Sub-Direktorat Pengerukan dan Reklamasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Wisnu, ditangkap paling akhir, kemarin sore.

Baca pula:
OTT Pejabat Kemenhub, KPK Segel Ruang Kerja A. Tonny Budiono


KPK menetapkan Tonny dan Adiputra sebagai tersangka. Adapun tiga orang lainnya tersebut masih berstatus saksi. Rasuah dari PT Adhiguna Keruktama ini diduga berkaitan dengan proyek pengerukan alur pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Selain kartu ATM, penyidik menyita uang yang diduga hasil suap senilai Rp 18,9 miliar di rumah Tonny. Fulus dalam mata uang dolar Amerika Serikat, pound sterling, euro, ringgit, dan rupiah itu disimpan dalam 33 ransel. Jadi, total uang yang disita penyidik dalam perkara ini mencapai Rp 20,74 miliar.


Duit sebanyak itu disinyalir tak hanya berasal dari PT Adhiguna Keruktama dan proyek Pelabuhan Tanjung Emas. Saking banyaknya, kata Basaria, Tonny belum bisa menjelaskan asal uang dalam pemeriksaan. “Dia juga menerima dari puluhan proyek lain yang masih ditelusuri penyidik,” kata Basaria. Dia memastikan KPK akan mengembangkan perkara ini ke sejumlah pihak yang diduga ikut menerima atau menyetor duit.


Advertising
Advertising

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf kepada publik karena lembaganya kembali tersangkut korupsi. Dia tak mengetahui detail rasuah yang melibatkan Tonny Budiono. Yang jelas, Budi memastikan Kementerian akan memberikan pendampingan hukum kepada direktur jenderal yang baru dilantik pada Mei 2016 itu. “Ini menjadi masukan bagi saya untuk lebih keras melakukan pengawasan ke dalam,” kata Budi.


FRANCISCO ROSARIAN | MAYA AYU PUSPITASARI

KPK

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

13 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

16 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

19 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

20 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

22 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

22 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya