Mengerikan, Kekerasan Tentara Myanmar terhadap Rohingya

Reporter

Editor

Senin, 4 September 2017 12:07 WIB

Sejumlah pengungsi muslim Rohingya menyantap makanan saat beristirahat ketika membangun tenda penampungan darurat dekat Gundum, Cox's Bazar, Bangladesh, 3 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Myanmar- Pasukan Myanmar ditengarai memancung dan membakar warga Rohingya hidup-hidup, termasuk anak-anak. Dilansir The Independent, seorang pria bernama Abdul Rahman, 41 tahun, memberikan laporan mengerikan tentang kekerasan tentara Myanmar dan kelompok bersenjata tak dikenal lainnya. Abdul mengatakan dia selamat dari serangan lima jam di Desa Chut Pyin.


Abdul memberi tahu Fortify Rights, badan amal yang bekerja di wilayah tersebut, bahwa sekelompok warga Rohingya ditangkap dan ditahan di sebuah pondok bambu, yang kemudian dibakar. “Saudaraku terbunuh, (tentara Myanmar) membakarnya,” ujar dia.

“Kami menemukan anggota keluarga saya yang lain di sawah. Mereka memiliki bekas luka akibat peluru dan beberapa luka lainnya.” Abdul juga menuturkan, kedua keponakannya, masing-masing berumur 6 dan 9 tahun, dipenggal. ”Kakak ipar saya ditembak,” ucapnya.

Baca: Surat Terbuka Peraih Nobel Kritik Aung San Suu Kyi Soal Rohingya

Korban selamat dari desa-desa lain di wilayah tersebut juga memberikan kesaksian serupa. Sultan Ahmed, 27 tahun, pria dari desa yang sama, menemui Fortify Rights dan mengatakan beberapa orang telah dipenggal. “Kami bersembunyi saat tentara dari desa tetangga memancung orang. Ketika kami melihat itu, kami berlari keluar dari belakang rumah."


Matthew Smith, Ketua Fortify Rights, menilai aparat Myanmar gagal melindungi warga sipil dan menyelamatkan nyawa mereka. ”Tekanan internasional sangat dibutuhkan,” ujar dia.


Belum ada penjelasan resmi dari pemerintah Myanmar ihwal tudingan aksi kekerasan terhadap warga Rohingya. Namun aksi kekerasan yang terus meningkat di Rakhine dengan isu terorisme kini menjadi alasan dalam pemberangusan warga Rohingya. Apalagi setelah Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) menyerang sejumlah pos polisi di Rakhine, pekan lalu. Kekerasan ini tak terlepas dari rangkaian berbagai kekerasan oleh tentara Myanmar pada Oktober tahun lalu, yang melancarkan operasi karena sembilan personelnya tewas diserang sekelompok orang tak dikenal. Namun Myanmar membantah terjadinya pelanggaran dalam operasi tersebut.


Vivian Tan, juru bicara regional untuk badan pengungsi UNHCR, memperkirakan sekitar 73 ribu warga Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh, sejak kekerasan meletus pekan lalu. Tan mengatakan ratusan pengungsi melewati sawah dari Sungai Naf, yang memisahkan kedua negara, menuju Bangladesh. ”Bentrok dan serangan militer membunuh hampir 400 orang selama sepekan terakhir.”


Advertising
Advertising

Perlakuan Myanmar terhadap warga Rohingya menjadi tantangan bagi Aung San Suu Kyi. Ironisnya, Suu Kyi bergeming. Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson meminta Suu Kyi, pemenang Nobel Perdamaian dan kini menjadi Penasihat Negara, untuk melakukan intervensi. "Saya harap dia bisa menggunakan semua kualitasnya untuk menyatukan negaranya, untuk menghentikan kekerasan, baik terhadap muslim maupun komunitas lain di Rakhine," ujar dia.


Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berencana bertolak ke Myanmar untuk bertemu Suu Kyi. "Pemerintah Indonesia mendesak Myanmar segera memulihkan keamanan dan stabilitas di Rakhine," ucap Retno. Myanmar justru meminta Rohingya membantu memburu kelompok pemberontak yang menjadi pemicu serangan mematikan terhadap Rohingya.

INDEPENDENT | PRESS TV | BBC | SUKMA LOPPIES

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

22 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya