Mengenal Asma Dewi, Terduga Donatur Saracen

Reporter

Editor

Selasa, 12 September 2017 07:54 WIB

Kabag Mitra Biro Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Awi Setiyono (dua dari kanan), dan Kasubdit 1 Dit Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Irwan Anwar (kanan) mengumumkan penangkapan tiga orang anggota Kelompok Saracen, sindikat penyedia jasa koten kebencian di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, 23 Agustus 2017. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap Asma Dewi atas dugaan memiliki kaitan dengan jaringan bisnis hoax dan ujaran kebencian di media sosial, Saracen. Asma Dewi juga diduga merupakan koordinator Tamasya Al Maidah, kegiatan kunjungan ke tempat pemungutan suara dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada April 2017.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, menyatakan belum mendapat data perihal kaitan itu. "Kami belum dapat datanya itu," kata Setyo di Markas Besar Polri di Jakarta, Senin, 11 September 2017. Namun, Setyo memastikan Asma Dewi berkaitan dengan kelompok yang berbisnis hoax dan ujaran kebencian tersebut. "Menurut penyidik, ia layak ditindak. Ia mempunyai aliran dana ke Saracen."

BACA: Transfer Rp 75 Juta untuk Saracen, Asma Dewi Ditangkap


Menurut Setyo, pada akun Facebook-nya, Asma Dewi memang aktif mendukung salah satu calon Gubernur DKI Jakarta. Hal itulah yang sedang diselidiki penyidik. Yang pasti, kata Setyo, ada aliran dana dari Asma Dewi ke jaringan Saracen. Asma Dewi memiliki KTP Ciledug, Jakarta Selatan.


Asma Dewi ditangkap di kompleks perumahan polisi di Jakarta Selatan pada Jumat, 8 September 2017. Penangkapan oleh tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Polri ini, Asma Dewi diduga melakukan tindak pidana ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), juga penghinaan.

Polisi sudah menyita barang bukti berupa dua gawai dan unggahan SARA. Menurut Setyo, Asma Dewi mentransfer uang Rp 75 juta kepada NS, anggota inti Saracen. "Lalu, NS membayar ke D. Dalam mutasi disebut untuk bayar Saracen. Kemudian D mentransfer ke R sebagai bendahara Saracen," kata Setyo.

BACA: Polisi Masih Mencari Jejak Digital Sindikat Saracen


Penangkapan Asma Dewi merupakan lanjutan dari penangkapan serupa pada Agustus lalu. Ketika itu, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap tiga orang pengelola akun penebar kebencian di dunia maya, yang disebut sebagai kelompok Saracen. Kelompok ini merupakan sindikat penyedia jasa konten kebencian di media sosial.

Kepala Sub-Direktorat 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim, Komisaris Besar Irwan Anwar, mengatakan kelompok ini aktif menerima pesanan dari sejumlah pihak untuk menyebar kebencian via media sosial. Menurut Irwan, mereka menetapkan tarif hingga puluhan juta rupiah untuk setiap pesanan.

Modusnya, lanjut Irwan, para pelaku menyiapkan proposal untuk disebar ke target pemesan. Di dalamnya tercakup konten yang akan mereka publikasikan. Konten itu baru akan diunggah jika ada pemesan yang membayar. "Dalam keseharian, mereka memproduksi yang akan mereka tawarkan," ucap dia.


Saracen membuat ribuan akun dan sejumlah situs untuk mengunggah tulisan atau gambar yang berbau ujaran kebencian berbasis SARA. "Mereka punya media online juga, yaitu Saracen, yang dibuat pada November 2015," tutur Irwan. Sejumlah media yang mereka gunakan antara lain Saracennews.com dan Riaunews.com serta akun Facebook bernama Saracen Cyber Team.


Advertising
Advertising

ANDITA RAHMA | DANANG FIRMANTO

Berita terkait

4 Kendala Timnas U-23 Indonesia Jelang Lawan Guinea: Kelelahan hingga Lapangan Latihan di Bawah Standar

1 menit lalu

4 Kendala Timnas U-23 Indonesia Jelang Lawan Guinea: Kelelahan hingga Lapangan Latihan di Bawah Standar

Shin Tae-yong mengungkapkan berbagai kendala yang dialami Timnas U-23 Indonesia menjelang duel melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Lydia Kandou menjadi Pemeran Vina: Sebelum 7 Hari, Ini Deretan Film Horor yang Dibintanginya

5 menit lalu

Lydia Kandou menjadi Pemeran Vina: Sebelum 7 Hari, Ini Deretan Film Horor yang Dibintanginya

Aktris senior Indonesia Lydia Kandou salah satu pemeran dalam film horor terbaru, Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

Kenali 2 Tipe Heat Stroke dan Gejalanya Akibat Cuaca Panas Ekstrem

8 menit lalu

Kenali 2 Tipe Heat Stroke dan Gejalanya Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Cuaca panas ekstrem penyebab heat stroke melanda Asia. Ini perbedaan heat stroke non-exertional dan heat stroke exertional.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

9 menit lalu

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

9 menit lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

9 menit lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

10 menit lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Erick Thohir

10 menit lalu

Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Erick Thohir

Gencar memperkuat timnas Indonesia melalui naturalisasi. Sudah berapa pemain naturalisasi di era Shin tae-yong dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir?

Baca Selengkapnya

Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

10 menit lalu

Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, partainga menyadari tantangan pemerintahan ke depan yang tidak ringan.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

13 menit lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya