Misteri Mangkirnya Setya Novanto, Vertigo atau Gula Darah Naik?

Reporter

Editor

Selasa, 12 September 2017 13:55 WIB

Pada 2015 nama Setya Novanto kembali mencuat saat ribut-ribut perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, pada kasus ini Setya Novanto mencatut nama Presiden Joko Widodo guna memuluskan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia dan meminta saham sebesar 20 persen. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Heri Suseno mengatakan pihaknya masih mendalami sakit yang dialami Ketua DPR Setya Novanto. Heri, yang melihat kondisi terakhir Ketua DPR itu, mengatakan sejauh ini Setya terindikasi sakit vertigo.

"Kondisi terakhir masih dalam pendalaman. Kita waktu itu ngirim karena waktu beliau main pingpong lalu jatuh. Jadi ada indikasi itu vertigo," kata Heri soal kondisi Setya di Rumah Sakit MMC Siloam, Semanggi, Jakarta, Selasa 12 September 2017.

Baca juga: KPK Absen, Sidang Praperadilan Setya Novanto Ditunda

Meskipun begitu, Heri enggan berspekulasi soal indikasi penyakit lain yang diderita Ketua Umum Partai Golkar itu. Menurut dia, penanganan kini menjadi tanggung jawab RS MMC Siloam. "Saya tidak mau berspekulasi. Saya tidak bisa lagi campur tangan kalau sudah dalam penanganan," ujar Heri.

Ketika ditanya soal kemungkinan sakit lain yang diderita Setya, Heri tak menjawab secara detail. "Yang saya tahu indikasi vertigo, yang lain-lain dalam pendalaman," ujarnya.

Setya mendadak sakit pada malam sebelum hari pemeriksaannya di Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka korupsi e-KTP. Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, mengantar surat keterangan sakit Novanto. Idrus mengatakan Setya masuk RS Siloam sejak Ahad malam.

Berbeda dengan keterangan dokter DPR Heri Suseno yang menyebut Setya mengalami vertigo, Idrus mengatakan Ketua Umum Partai Golkar tersebut tak bisa hadir karena gula darahnya naik. “Kadar gulanya naik setelah dia berolahraga," kata Idrus saat ditemui di gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Simak pula: Praperadilan Setya Novanto, Ini Rekam Jejak Hakim Cepi Iskandar

Adapun KPK akan mengecek kondisi Setya Novanto. "Tadi kami menerima surat yang mengatakan beliau sakit. Kalau sakit, akan kami cek dulu," kata Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif di Kompleks Parlemen.

Laode mengatakan tidak ada ketentuan batas waktu bagi seseorang yang berhalangan hadir dalam pemeriksaan karena sakit. Meski demikian, KPK tetap akan melayangkan surat pemanggilan ketiga kepada Setya untuk memenuhi pemeriksaan penyidik KPK.

Di tempat berbeda, pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati, mengatakan pihaknya membuka opsi untuk meminta second opinion dari Ikatan Dokter Indonesia terkait dengan penyakit yang diderita Setya. Second opinion merupakan upaya untuk mendapatkan diagnosis lain dari dokter yang berbeda mengenai suatu penyakit.

"Perlu diingat juga bahwa KPK memiliki perjanjian MOU (nota kesepahaman) dengan IDI sehingga kami juga akan cek second opinion atas keterangan sakit dari Setya," ujarnya di Gedung KPK, Jakarta, Senin.

Yuyuk menuturkan, selain meminta keterangan IDI, KPK bisa mengecek langsung kondisi Setya Novanto di RS Siloam. "Penyidik akan melakukan langkah yang sah secara hukum, termasuk pengecekan," ucapnya.

ARKHELAUS W.
| FAJAR PEBRIANTO | ANTARA

Berita terkait

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

5 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

7 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

13 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

18 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

1 hari lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya