Pekerjaan Rumah Presiden Terpilih
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mengatakan, presiden baru nantinya punya sejumlah pekerjaan rumah untuk membenahi sektor transportasi di Indonesia. Pertama, presiden terpilih harus menunjukkan keberpihakannya pada daerah 3T. Menurut Yayat, ketimpangan antara barat dan timur masih sangat besar.
Dia mengatakan bahwa di wilayah timur, bisnis transportasi terbatas oleh tingkat daya beli masyarakat yang rendah. Persoalan bahan bakar juga menjadi masalah utama di timur. “Walau harganya sama, tapi bahan bakar seperti solar itu ada pembatasan. Jadi yang menjadi masalah adalah biaya transportasi itu untuk kebutuhan konsumtif daripada produktif. “
Presiden terpilih harus mampu menurunkan biaya transportasi yang tinggi agar ketimpangan dengan wilayah barat Indonesia dapat semakin ditekan. “Selagi transportasi di timur mahal maka pola kesenjangan itu tidak akan pernah tertutupi.”
Mengenai pembangunan transportasi di daerah, Yayat juga menyebut, presiden terpilih harus melakukan pembangunan dengan memperhatikan kondisi di daerahnya, dan bukan hanya menyesuaikan dengan Jakarta.
Ia mencontohkan pembangunan kereta api di Makassar dan Pare Pare. Setelah dibangun, kata Yayat, transportasi ini tidak terlalu banyak diminati karena kurang sesuai dengan kebutuhan daerahnya. “Kalau misalnya mau membangun kereta api di Kalimantan maupun wilayah lain yang belum berkembang, paslon harus mempertimbangkan resikonya.”
Kedua, presiden terpilih harus memastikan adanya integrasi antar moda. Bandara, pelabuhan, stasiun, dan sebagainya harus memiliki konektivitas dengan daerah pemukiman warga. Setelah integrasi antar moda, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah integrasi tarif. Yayat menyebut, presiden terpilih harus mampu menghadirkan tarif transportasi yang murah namun secara bisnis tetap tidak rugi.
Tiga, pekerjaan rumah selanjutnya adalah menekan inflasi yang disebabkan mahalnya biaya transportasi di daerah timur Indonesia. “Kalau misalnya tidak ada kebijakan yang jelas tentang ketimpangan ini. Wilayah timur itu tidak akan pernah berkembang dengan baik, karena tingginya biaya transportasi dan tingginya inflasi. Itu jadi pekerjaan rumah yang besar,” kata Yayat.
Empat, presiden terpilih harus memiliki inovasi dalam pembiayaan atau pendanaan pembangunan infrastruktur transportasi. Ia menyebut, saat ini anggaran di daerah untuk sektor transportasi masih minim. Bahkan, ia menyebut, satu-satunya daerah yang mampu membangun transportasi seperti Light Rail Transit atau LRT yaitu hanya DKI Jakarta. Presiden terpilih harus memikirkan strategi membangun transportasi di luar Jawa dengan pembiayaan yang tidak sepenuhnya ditanggung pemerintah pusat.
Lima, presiden terpilih harus mampu mengubah biaya logistik yang selama ini masih mahal. “Bahkan, biaya logistik di Indonesia paling mahal di ASEAN. Menurut Bank Dunia, Indonesia masuk kategori angkutan logistik mahal. Padahal infrastrukturnya sudah dibangun,” ujarnya.
Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota MTI Pusat, Aditya Dwi Laksana juga menyebut beberapa pekerjaan rumah di sektor transportasi yang harus dilakukan presiden terpilih. Pertama, presiden terpilih harus mampu membuat kebijakan yang berorientasi pada peningkatan keselamatan transportasi jalan. “Terutama dengan melihat kondisi nyata kondisi darurat kecelakaan kendaraan roda dua, serta bus dan truk angkutan umum di jalan yang berakibat pada jumlah korban jiwa usia produktif yang tinggi pada saat ini,” kata Aditya.
Aditya juga menyebut, presiden terpilih harus mampu membuat kebijakan yang tepat untuk menyeimbangkan antara keberpihakan yang memprioritaskan pengembangan angkutan umum massal dengan penguatan industri otomotif yang justru memicu ledakan pertumbuhan dan penggunaan kendaraan bermotor di jalan.
Selain itu, kata Aditya, presiden terpilih juga harus mampu memperbaiki peringkat logistik Indonesia (Logistics Performance Index) yang saat ini menurun signifikan serta program pengurangan biaya logistik secara holistik, peningkatan efisiensi distribusi barang dan pemerataan pasar angkutan logistik yang masih didominasi oleh angkutan truk.
Selanjutnya: Respons Kubu Anies, Prabowo, dan Ganjar...