TEMPO.CO, Jakarta - Konter check in maskapai Citilink Indonesia di pintu keberangkatan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin subuh dua pekan lalu sudah dipenuhi penumpang. Meski masih jauh dari masa puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru, para calon penumpang yang terbagi dalam dua baris dan mengular menunggu giliran melaporkan bagasi saat itu cukup menggambarkan bagaimana euforia masyarakat untuk melakukan perjalanan.
Hampir sepuluh petugas konter ripuh memasang tanda stiker pada koper dan bawaan penumpang di balik meja konter pelayanan pelanggan. Sambil sibuk mencocokkan boarding pass dan KTP, para personel maskapai berseragam hijau itu sahut-menyahut memanggil para penumpang yang jam penerbangannya sudah mepet.
“Penumpang rute Bali didahulukan, silakan ke counter. Ada penumpang rute Bali?” seru seorang petugas perempuan berusia sekitar 40-an tahun. Suaranya keras memecah kisik-kisik penumpang yang tengah mengobrol sambil mengantre.
Dari konter lain, petugas laki-laki berusia sebaya menyahut. “Penumpang rute Banyuwangi silakan ke konter. Penumpang rute Banyuwangi…” Segerombol orang seketika menggeruduk konter tempat sumber suara itu muncul.
Suasana kesibukan di bandara menjelang libur Natal dan tahun baru ini tak tampak setahun belakangan. Sejak pandemi Covid-19 melanda, bandara yang semula menjadi salah satu pusat keramaian pada masa libur panjang atau akhir pekan berubah senyap.
Vice President Airport Operation Policy PT Angkasa Pura II (Persero) Anthon Marthalius menyebutkan ada sinyal positif pemulihan industri aviasi menjelang akhir 2021. Pembatalan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 skala nasional yang semula direncanakan pemerintah menyambut Natal dan tahun baru telah mendorong minat penumpang naik pesawat sedikit meningkat.
“Kami bersyukur bahwa PPKM Natal dan tahun baru yang dikhawatirkan ada rem, ternyata rem tidak terlalu dalam,” tuturnya dalam diskusi daring Masyarakat Transportasi Indonesia, Kamis, 23 Desember 2021.