“Antisipasi kami ya pasti impor. Tapi bukan kami hobi impor, ini antisipasi saja. Kami lihat perkembangannya,” ujar Buwas—sapaan akrabnya—saat ditemui awak media di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat, 17 Maret 2023.
Adapun soal besaran impor beras yang disebut Zulhas sebanyak 500 ribu ton, Buwas tak mau berkomentar lebih lanjut. Menurutnya, jumlah tersebut baru hasil perhitungan Kementerian Perdagangan. Sementara total beras impor yang akan diputuskan, kata dia, akan berdasarkan pada perhitungan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Tapi itu bukti (Kementerian Perdagangan dan Bapanas) sudah mengantisipasi dan memperhitungkan kemungkinan terburuk," ucapnya.
Buwas mengatakan impor beras ditujukan untuk memenuhi total kebutuhan masyarakat agar tidak terganggu. Dia berulang kali mengatakan persoalan impor demi menjaga kestabilan masalah perut yang tidak bisa ditunda.
Pilihan Editor: Ada Trojan Perbankan Versi Baru, Kaspersky Sebut RI Masuk 10 Negara Teratas Terkena Serangan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini