"Sebagian dari mereka sudah rindu berlibur dan menjajal lapangan golf terbaik di Asia," kata dia. Selama ini, Batam memang dikenal sebagai salah satu surga para pemain golf dunia, dengan sejumlah lapangan bertaraf internasional di pulau ini.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad Ansar juga memastikan pandemi di daerah ini sudah mulai membaik, dengan angka positive rate di Kepri telah mencapai 0,3 persen, BOR 3.01 persen, konfirmasi kasus harian juga sudah di angka satu digit. Selain itu, tracing rata-rata 20 orang dari satu orang yang terkonfirmasi postif Covid-19.
Aneka Pelonggaran
Per hari Rabu, 13 Oktober 2021, pemerintah mulai mengatur soal pembukaan pintu bagi turis asing di Bali dan Batam ini. Salah satunya adalah pemerintah memangkas masa karantina bagi turis yang masuk ke Indonesia, dari semula 8 hari menjadi 5 hari.
Ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 20 Tahun 2021. Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan telah membeberkan alasan pengurangan ini sejak dua sebelumnya. "Kami hitung masa inkubasi itu 4,8 hari, jadi sudah turun di bawah 4 persen probability penularannya," kata Luhut.
Selain itu, ada hal baru dari SE ini yaitu lampiran yang wajib dimiliki turis asing. Ketiganya yaitu visa kunjungan singkat, bukti kepemilikan asuransi kesehatan dengan nilai pertanggungan minimal US$ 100 ribu atau lebih dari Rp 1 miliar yang mencakup penanganan Covid-19, dan bukti konfirmasi pemesanan dan pembayaran (booking) hotel tempat menginap.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly pun juga telah memperluas daftar kegiatan bagi orang asing yang bisa menerima visa. Tiga kegiatan baru yang dapat diberi visa yaitu wisata, pembuatan film, dan pendidikan.
"Keputusan menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan," demikian bunyi Keputusan Menkumham Nomor M.HH-03.GR.01.05 Tahun 2021. Beleid ini diteken Yasonna pada 13 Oktober 2021.
Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyebutkan sekilas syarat asuransi hingga bukti pemesanan ini terdengar sulit, tapi sebenarnya pengusaha hotel cukup menerima. Bahkan syarat asuransi tersebut merupakan usulan dari pihaknya. Angka US$ 100 ribu itu juga dipastikan bukan premi, tapi nilai pertanggungan.