Dicky menyebut masa karantina harusnya minimal 7 hari. Tapi kalaupun akhirnya pemerintah tetap memutuskan 5 hari karantina, Dicky memberikan sejumlah saran penguatan protokol kesehatan. Pertama yaitu evaluasi berkala. "Harus ada evaluasi 2 4 minggu ke depan dari penerapan ini."
Kedua, untuk pemilihan 19 negara yang disebut karena negara tersebut sudah mencapai level 1 dan level 2, Dicky menyarankan ada evaluasi berkala. "Harus diingat, bahwa list ini akan sangat dinamis, bisa berubah tiap minggu," kata dia.
Semua saran ini disampaikan Dicky karena ia melihat Indonesia masih berada di level transmisi komunitas. Artinya, masih banyak penularan di masyarakat yang belum terdeteksi. Di daerah seperti Bali pun, protokol 3T belum berjalan maksimal sesuai eskalasi kasus Covid-19.
Sehingga, Dicky berharap sampai akhir tahun ini pemerintah bisa punya protokol yang kuat, terutama terhadap kedatangan turis asing ini. Sebab, pengaruhnya ada pada kepercayaan asing dan dalam negeri.
"Karena trust ini akan memulihkan banyak hal," kata dia. Selain itu, penerapan protokol yang kuat ini juga bertujuan mencegah munculnya gelombang ketiga di Tanah Air.
Pemerintah mengklaim sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi dari pemberlakuan kebijakan terbaru itu. "Kami harap tak terjadi lonjakan kasus, maka dari itu selalu kita awasi," kata juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi virtual.
Wiku pun menjamin perubahan kebijakan soal pembukaan pintu bagi turis asing itu akan dilakukan dengan fleksibel ketika kondisi memburuk. Pemerintah berjanji bakal segera melakukan koreksi kalau memang terjadi masalah di lapangan.
FAJAR PEBRIANTO | MADE ARGAWA | JONIANSYAH | ANTARA
Baca: Faisal Basri Sebut Kereta Cepat Tak Bakal Balik Modal, Stafsus Erick: Konyol