TEMPO.COC, Jakarta - Tepuk tangan membahana menyambut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menghadiri acara Pertamina Energy Forum 2019 di Jakarta, Selasa, 26 November 2019. Acara tersebut adalah agenda pertama Ahok setelah resmi menduduki kursi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Ahok ditunjuk menjadi komisaris utama berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara yang ditetapkan 22 November lalu. Di dalam surat yang diteken Menteri BUMN Eric Thohir tersebut, juga termaktub bahwa Ahok akan didampingi Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama dan Condro Kirono sebagai komisaris.
Berbalut kemeja batik lengan panjang, Ahok hadir di acara Pertamina Energy Forum itu bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan tamu lainnya. Ia langsung disambut oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan) bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kiri) dan Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama (tengah) menghadiri pembukaan Pertamina Energy Forum 2019 di Jakarta, Selasa, 26 November 2019. Pertamina Energy Forum (PEF) 2019 dihadiri lebih dari 1.000 orang dari berbagai sektor energi. ANTARA
"Selamat datang Bapak Komisaris Utama PT Pertamina dan Menteri ESDM di acara Pertamina Energy Forum," kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati saat memberikan sambutan, kemarin.
Di hari kedua Ahok bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina itu, Nicke langsung membeberkan sejumlah pekerjaan rumah yang kini tengah dihadapi perusahaan. Ia menyebut perkembangan energi tidak luput dari tren besar global.
Menghadapi dunia yang berubah ini, Nicke mengatakan bahwa Pertamina telah menyiapkan sejumlah langkah. Terutama adalah inisiatif untuk menekan impor, seperti membangun megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR), proyek gasifikasi batu bara bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Tidak hanya itu, Pertamina juga masuk ke biorefinery untuk memproduksi biodiesel.