"Ternyata datang saat itu hanya untuk gimik, karena besoknya mereka mengadakan konferensi pers. Ketika ditanya media apakah sudah menengok Sultan, mereka bilang sudah datang. Seolah-olah mereka sudah datang, bernegosiasi, dan sorenya menawarkan uang. Kurang ajar," kata Fatih.
Bukan soal uang, Sultan ingin pemilik Bali Tower menengoknya
Fatih mengungkapkan bahwa tidak akan mengkomersialkan nasib anaknya. Bagi dia, saat ini bukan lagi soal salah-benar atau permintaan uang. Yang ia kejar, katanya, adalah keadilan dan hak Sultan untuk hidup tenang.
"Temui langsung Sultan, supaya terang benderang masalah ini," ucap Fatih. Sebab, masih ada dendam di hati Sultan terhadap Bali Tower. Lebih dari satu tahun, pemilik dan manajemen sekalipun tidak pernah menjenguk Sultan. Bahkan, kata Fatih, menanyakan kondisi Sultan pun tidak.
Fatih ingin penyelesaian kasus ini langsung dibicarakan ketika pertemuan empat mata itu. "Tidak main sodorkan angka seperti sebelumnya. Kami tidak sematre itu," ujarnya. Semua bisa dibicarakan saat pertemuan empat mata itu. Bila perlu, katanya, laporan polisi bakal dicabut setelah ada kesepakatan tertulis dari hasil pertemuan itu.
"Yang ada di pikiran saya sekarang, bagaimana memperbaiki citra mereka. Supaya masyarakat juga tidak membenci Bali Tower. Ayo kita duduk bareng, dan masing-masing ada kontribusi," ujarnya.
Pilihan Editor: Sultan Rifat Terjepret Kabel hingga Cacat Permanen, Bali Tower Berkukuh Tak Bersalah