Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meliput dan Menjalani Neraka di Gaza, Nasib Jurnalis Palestina di Ujung Tanduk

Reporter

image-gnews
Wael Al-Dahdou, Hind Khoudary, dan Motaz Azaiza. Istimewa
Wael Al-Dahdou, Hind Khoudary, dan Motaz Azaiza. Istimewa
Iklan

Bisan Owda, seorang pembuat film Gaza berusia 25 tahun, mengatakan kepada lebih dari 3 juta pengikutnya dalam sebuah postingan baru-baru ini. Sejak 7 Oktober, Owda mendedikasikan waktunya untuk mencatat perang melalui serangkaian video diary.

Seringkali dalam bahasa Inggris dan selalu difilmkan dengan gaya selfie, kirimannya menawarkan pandangan tentang realitas kehidupan di bawah pengeboman Israel. Israel telah menjatuhkan puluhan ribu ton bom, jauh lebih banyak dari pada serangan Amerika Serikat di Timur Tengah maupun Jepang saat Perang Dunia II.

Dalam salah satu video, Bisan memandu pemirsa melalui rutinitas malamnya, yang mencakup mengumpulkan barang-barang penting di dalam tas dan menyimpan sepatu di dekat pintu jika lingkungan tempat tinggalnya dibombardir. Dalam foto lain, ia menggambarkan ketangguhan warga Palestina, meski mengungsi di tempat penampungan, masih bisa membuat falafel, makanan pokok Palestina, di atas api kayu.

Beberapa jurnalis Palestina terkemuka yang berhasil bangkit dari perang terpaksa mundur dari pekerjaan mereka. Plestia Alaqad, seorang jurnalis lepas berusia 22 tahun yang secara teratur berbagi kesaksian dari warga Palestina tentang perang tersebut, membuat keputusan untuk meninggalkan Gaza bulan lalu karena kekhawatiran bahwa pemberitaannya dapat membahayakan nyawa keluarganya.

Sehari sebelumnya, dia berkata bahwa tidak akan lagi mengenakan rompi dan helm pers, mengingat bahwa meskipun dimaksudkan untuk melindunginya, hal tersebut tidak lagi membuatnya merasa aman. “Saya harap mimpi buruk ini segera berakhir,” tulisnya. “Saya harap kita tidak kehilangan jurnalis lagi.”

Ketakutannya bukannya tidak berdasar. Setidaknya 96 jurnalis tewas saat meliput perang tersebut hingga Selasa 19 Desember 2023 menurut perhitungan independen Palestina. Sementara Komite Perlindungan Jurnalis (CJP) meski mencatat jumlah yang lebih rendah, menegaskan bahwa Gaza menjadi lokasi paling mematikan bagi jurnalis sejak LSM tersebut mulai melacak kematian jurnalis pada 1992.

Sebagian besar korban tewas adalah jurnalis Palestina, dengan empat jurnalis Israel dan tiga jurnalis Lebanon.

Investigasi yang dilakukan oleh Amnesty International, Human Rights Watch, kantor berita Inggris Reuters, dan kantor berita Prancis Agence France-Presse terhadap pembunuhan Issam Abdallah, seorang jurnalis Lebanon untuk Reuters pada 13 Oktober, menyimpulkan bahwa kematiannya kemungkinan besar merupakan akibat dari serangan yang disengaja oleh Pasukan Pertahanan Israel terhadap warga sipil, yang merupakan kejahatan perang.

“Apa yang seharusnya dilaporkan oleh jurnalis Palestina lebih dari yang sudah mereka beritakan?” Alaqed menulis kepada pengikut Instagram-nya pada Selasa pekan lalu. “Berapa banyak lagi warga Palestina yang harus mati agar hal ini bisa berakhir?”

Sebuah video yang dirilis oleh BBC News pada awal-awal serangan Gaza menggambarkan gejolak emosi yang dialami reporter BBC Arab, Adnan Elbursh, dan timnya. Mereka menangis saat mengetahui bahwa teman, tetangga, dan kerabat mereka termasuk di antara korban serangan Israel.

Elbursh, melaporkan dari dalam rumah sakit Al Shifa, yang terbesar di Gaza, menyatakan dalam laporannya, “Ini adalah rumah sakit lokal saya, dan teman-teman serta tetangga saya ada di dalam, berjuang untuk hidup mereka.”

Berusaha semaksimal mungkin untuk tetap tenang di depan kamera, Elbursh mengatakan bahwa ini adalah salah satu hari paling menantang dalam kariernya, dan pemandangan mengganggu yang ia saksikan akan menghantuinya sepanjang masa yang akan datang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam laporan video BBC, seorang gadis muda dengan wajah berlumuran darah dan tertutup debu, terlihat duduk di ranjang rumah sakit sambil menangis sementara dokter merawat kakinya yang terluka.

Jurnalis yang berdomisili di Gaza ini mengungkapkan, anak tersebut telah kehilangan rumah dan kerabatnya. “Rumah gadis muda ini hancur, kerabatnya terbunuh, dan dia membutuhkan bantuan. Putri saya seumuran, dan saya harap saya bisa memberinya pelukan yang menenangkan,” kata jurnalis tersebut dalam laporannya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

9 jam lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

Ada 143 anggota PBB menyatakan dukungan resolusi yang menyerukan Palestina memenuhi syarat menjadi anggota penuh PBB ke-194 sebagai negara Palestina.


Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

10 jam lalu

Orang-orang yang mengenakan kostum menandai hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan umat Yahudi dari genosida di Persia kuno, berjalan melewati plakat bergambar sandera yang diculik dalam serangan mematikan 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok Islam Palestina Hamas dari Gaza, di Tel  Aviv, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

Brigade Al Qassam menyatakan seorang sandera Israel berniat bunuh diri karena depresi.


Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

15 jam lalu

Warga Palestina bepergian dengan kendaraan saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 8 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.


Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

16 jam lalu

Ilustrasi tawon. AP/Frank Augstein
Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.


Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

18 jam lalu

Para delegasi bereaksi terhadap hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.


Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

19 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.


Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

20 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan memegang foto pemimpin kelompok Islam Palestina Hamas di Gaza Yahya Sinwar, saat ia berbicara kepada para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum memberikan suara pada rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh. Anggota PBB, di New York City, AS 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis


Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

21 jam lalu

Orang-orang yang mengenakan kostum menandai hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan umat Yahudi dari genosida di Persia kuno, berjalan melewati plakat bergambar sandera yang diculik dalam serangan mematikan 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok Islam Palestina Hamas dari Gaza, di Tel  Aviv, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza


Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

22 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menghancurkan selembar kertas dengan judul Piagam PBB dengan mesin saat ia berpidato di depan para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum memberikan suara pada rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota. anggota penuh PBB, di New York City, AS 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel


Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

1 hari lalu

Televisi VRT Belgia menghentikan siaran Kontes Lagu Eurovision untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza. Istimewa
Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza