TEMPO.CO, Jakarta - Masalah ekonomi diduga menjadi latar belakang Panca Darmansyah, 41 tahun, melakukan kekerasan (KDRT) terhadap istrinya, Devnisa Putri, pada Sabtu, 2 Desember 2023. Panca melanjutkan dengan membunuh empat buah hati mereka di dalam rumah kontrakan yang mereka tinggali di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu, 3 Desember 2023.
Motif ekonomi di balik KDRT dan pembunuhan 4 anak ini diungkap Titin (49 tahun), tetangga rumah Panca dan Devni yang berlokasi tepatnya di Gang Roman, Jalan Kebagusan Raya, tersebut. Dia mengetahui bahwa tetangganya itu ada hambatan keuangan karena Panca pengangguran.
"Istrinya baru kerja lima bulan, suaminya nganggur setelah sempat nyupir taksi," ujar Titin saat ditemui di rumahnya, Kamis 7 Desember 2023, atau sehari setelah pembunuhan 4 anak itu terungkap.
Titin mengatakan tidak mengetahui detail bagaimana Panca-Devni mendapatkan penghasilan ketika kesulitan. Menurutnya, pasangan suami istri tersebut dikenal jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Kesulitan ekonomi Panca dan D juga diketahui pemilik rumah kontrakan, yaitu Asmaroh Dwi Astuti (64 tahun). Versi Asmaroh, Panca dan keluarganya menyewa rumah sejak 25 April 2022. Harga sewa sebesar Rp 30 juta per tahun. Tetapi Asmaroh memberi keringanan dengan mengizinkan pembayaran dilakukan per bulan sebesar Rp 2,5 juta.
"Dengan pertimbangan, saya kasihan dia punya anak kecil," kata Asmaroh saat ditemui terpisah pada hari yang sama.
Pembayaran sewa terakhir kali dicatatnya pada 4 Agustus 2023, setelah itu menunggak terus. Asmaroh mengatakan memberi kelonggaran, namun dia memberi batas waktu hingga 15 Desember 2023. Apabila tidak membayar, keluarga Panca harus angkat kaki.
Tetangga Cium Bau Busuk Lalu Histeris
Sepuluh hari sebelum jatuh tempo pembayaran sewa itu, hidung Titin mencium bau busuk bangkai hewan di depan rumahnya pada Rabu, 6 Desember 2023. Bau tidak sedap mengusik penciumannya itu pada pukul 05.30 ketika hendak memulai aktivitas harian.
Dia mengeluhkan bau busuk tersebut kepada suaminya juga dan mereka terpaksa mengenakan masker. Keduanya pun menelusuri asal muasal bau, sampai akhirnya mulai membongkar plafon rumah mencari bangkai hewan yang jadi kecurigaan awal.
Awalnya, warga mencium bau busuk pada Rabu, 6 Desember 2023 yang awalnya diduga bangkai hewan. Ketika rumah kontrakan Panca didobrak, ditemukan empat anaknya tewas di kamar tidur dengan posisi berjejer. Sedangkan, Panca ditemukan di dalam kamar mandi dengan posisi tergeletak dengan luka sayat di tangan kanan dan kirinya. Dia juga kedapatan sedang memegang pisau. TEMPO/Novali Panji
Titin adalah tetangga depan rumah Panca-Devni. Dari tembok tampak samping dari rumah bernomor 1A tersebut ada sebuah ventilasi kecil di bagian paling atas. Titin melihat ada lalat yang beterbangan di kaca ventilasi itu.
Titin segera saja mengadu kepada Asmaroh agar memperingatkan Panca sebagai penghuni. "Tapi orangnya (Panca) diketok-ketok nggak ada," ucapnya.
Karena Panca atau orang di dalam rumah kontrakan itu tidak ada yang menyahut, Titin, Asmaroh, dan tetangga lainnya melapor ke Yakub, ketua RT setempat. Warga juga memberi tahu keluarga dari Panca dan istri.
Baca halaman berikutnya: KDRT dan kondisi 4 anak Panca-Devni sebelum terjadi pembunuhan