Hariyanto hanya memastikan bahwa nyawa Panca terselamatkan walau tangan, kaki, dan perutnya ada luka sayatan. Pelaku diduga hendak bunuh diri, namun berakhir gagal.
Sedangkan mayat pada keempat anak-anaknya didapati tanda-tanda lebam pada bibir dan hidung di antara tanda-tanda pembusukan. "Perkiraan meninggal tiga sampai lima hari," ucap Hariyanto, Kamis.
Hasil penyidikan sementara oleh polisi, keempat anak tewas disekap oleh tangan telanjang Panca. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Bintoro menuturkan, Panca mengakui telah membunuh anak-anaknya sendiri secara bergantian pada Minggu siang, 3 Desember 2023.
Rentang waktu pembunuhan pukul 13-14 disebutkan didukung bukti barang elektronik yang disita polisi, yaitu berupa laptop dan ponsel. "Digunakan saudara P untuk merekam sebelum kejadian, saat kejadian, dan saat yang bersangkutan bermasalah dengan istrinya," kata Bintoro, Jumat, 8 Desember 2023.
Hingga saat ini, Panca masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Hariyanto mengatakan, Panca akan menjalani visum psikiatrikum. “Fisik berangsur baik, ada permintaan visum kejiwaan dari penyidik,” katanya saat dihubungi pada Minggu, 10 Desember 2023.
Terpisah, Devni yang sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu akhirnya mengetahui pembunuhan atas 4 anaknya. Seperti diungkap Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar, Devni syok. Sementara dia juga masih harus menjalani perawatan intensif.
Luput Selamatkan Anak-anak
Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menduga kasus ini sebagai pembunuhan berencana. Dia berpendapat, Panca pantas dihukum mati apabila memang sadar dan mentalnya tetap sehat.
Menurut Reza pula, adanya asumsi kasus yang menandai suicide epidemic dan bersinambungan dengan KDRT, maka tidak cukup untuk menyikapi kasus per kasus. “Butuh program berskala luas untuk mengatasi KDRT dan bunuh diri,” ucap Reza, Kamis lalu.
Tapi, pada peristiwa KDRT berujung pembunuhan ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melihat faktor ekonomi sebagai pemicunya. Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menyebut orang tua korban yang mengalami masalah ekonomi justru memberi dampak pada anak-anak.
"Karena sering kali dalam konflik orang tua, anak dijadikan jaminan, ancaman dan sasaran dari konflik yang tidak berkesudahan," tutur Jasra dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Desember 2023. Jasra menuturkan kejadian ini selalu berulang dalam lingkungan keluarga masyarakat Indonesia.
Belakangan muncul berbagai pertanyaan karena kasus pembunuhan 4 anak ini terjadi saat KDRT masih diselidiki kepolisian. KPAI menyayangkan saat itu tidak ada yang bisa memastikan pengasuhan keempat anak yang jadi korban ini setelah ibunya dirawat akibat KDRT.
"Kita semua gagal dalam melindungi anak-anak. Apalagi sebenarnya ada kasus penyerta sebelum anak-anak meninggal," kata Jasra.
DESTY LUTHFIANI | ADVIST KHOIRUNIKMAH
Baca berita seputar kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa selengkapnya di sini.