Mereka kemudian bersepakat membuka paksa pintu depan rumah itu lantaran bau busuk sudah sangat kuat dari dalam. Ahli kunci pun dipanggil untuk membuka, karena pintu sulit dibuka dari luar.
Pihak keluarga Panca-Devni sudah berada di tempat dan langsung masuk ketika pintu terbuka pada malam itu sekitar pukul 19.00. Mereka langsung histeris lantaran menemukan empat anak (usia 6, 4, 3, dan 1 tahun) tewas di kamar tidur dengan posisi berjejer.
Sedangkan Panca ditemukan dalam keadaan tergeletak nyaris telanjang dengan luka sayat pada tangan, kaki, dan perutnya. Dia diduga hendak mengakhiri hidup, karena ada pisau yang dia genggam. Menurut para saksi yang masuk, kata Titin, kondisi Panca sudah sangat terlihat lemas.
Titin tidak berani masuk karena tidak tahan melihat mayat empat anak-anak Panca dan D. "Ibu di luar nangis, sedih gitu ya, anak kecil," tutur Titin.
Kemudian pihak kepolisian dari Polsek Jagakarsa dan Polres Metro Jakarta Selatan datang. Mereka langsung melakukan pemeriksaan awal dan mengevakuasi anak-anak itu beserta Panca.
KDRT dan Kondisi 4 Anak Panca-Devni Sebelumnya
Polisi mengungkap bahwa Panca adalah orang yang sama dengan yang dilaporkan berbuat KDRT pada Sabtu sebelumnya. Panca dilaporkan ke Polsek Jagakarsa oleh kakak Devni pada hari yang sama dengan kejadian KDRT itu, 2 Desember 2023.
Titin juga mengetahui adanya kekerasan Panca terhadap Devni tersebut. Dia mengetahui karena awalnya ibu dari Devni meminta tolong kepadanya dan setelahnya dia mendapati Devni sudah babak belur dianiaya oleh Panca.
Saat itu, dia melihat Devni terluka di bagian kepala. "Kepala istrinya benjol," kata Titin.
Yakub, ketua RT, juga menjadi saksi adanya KDRT itu. Dia mengungkapkan melihat Panca masih menggotong istrinya walaupun sudah menganiaya.
Saat itu D langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu untuk segera dirawat. Yakub tidak sempat bertanya apapun kepada korban. "Tahunya saya, ke luar darah dari mulut. Langsung dibawa ke rumah sakit, memang gak bisa ditanya perempuannya," ujarnya.
Istri Panca yang berinisial D diketahui tengah dirawat di RSUD Pasar Minggu sejak 2 Desember 2023 karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dilakukan suaminya. Pada 2 Desember lalu, pihak keluarga D pun telah melaporkan Panca ke polisi soal tindakan KDRT. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Usai kejadian KDRT, Titin masih sempat merawat anak-anak Panca dan Devni, bahkan menyuapi makanan. Dia melihat mereka kurus seperti tidak terawat.
Titin mengaku saat itu sempat mengingatkan ibu dari Devni agar anak-anak tersebut dititipkan. "Udah ngomong sama neneknya. (Dijawab) Gak bisa katanya, repot, itu doang," katanya.
Personel Polres Metro Jakarta Selatan menemukan petunjuk bertuliskan 'Puas Bunda, tx for all' di lantai rumah kontrakan 1A itu. Penyidik kepolisian sementara ini tidak membeberkan maksud dan tujuan tulisan tersebut. Penulis pesan diduga adalah Panca dan tinta merah yang digunakan diduga darah.
Kondisi Panca-Devni
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto tidak memberi kepastian soal tulisan dari darah itu. "Ya, nanti itu penyidik," katanya saat ditemui di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jumat, 8 Desember 2023.
Baca halaman berikutnya: Luput selamatkan anak-anak dari pembunuhan berencana