Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Propaganda: Hamas Vs Israel, Siapa Pemenangnya?

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Militan Hamas mengawal para sandera yang diserahkan pada Palang Merah Internasional, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel di tengah gencatan senjata sementara, di lokasi yang tidak diketahui di Israel.  Hamas Military Wing/Handout via REUTERS
Militan Hamas mengawal para sandera yang diserahkan pada Palang Merah Internasional, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel di tengah gencatan senjata sementara, di lokasi yang tidak diketahui di Israel. Hamas Military Wing/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Dalam perang di zaman modern ini sesungguhnya bukan hanya senjata, amunisi, dan bom yang dibutuhkan untuk mengalahkan lawan. Propaganda di media sosial juga menjadi penting. American Historical Association menyebutkan Propaganda bertujuan untuk menurunkan keinginan musuh untuk melawan dan hal ini dilakukan melalui beberapa cara.

Salah satunya adalah dengan menggambarkan keberhasilan militer pihak propagandis. Cara lainnya adalah dengan menggambarkan superioritas moral dari perjuangan musuh. Hal ini merupakan bagian dari rencana strategis satu pihak untuk mengintimidasi para pemimpin musuh, memisahkan mereka dari rakyatnya, dan menghancurkan perlawanan dengan memberikan bukti bahwa sebagian besar rakyat musuh telah tertipu dan disesatkan.

Propaganda perang juga dilakukan kedua pihak yang bertikai dalam konflik Gaza, Hamas vs Israel. Hamas menampilkan citra-citra menyedihkan untuk meningkatkan kesadaran orang akan penderitaan di Gaza atau di sisi lain, Israel menampilkan kampanye-kampanye untuk pembenaran serangan mereka terhadap warga Gaza. Bagaimana dampak kedua propaganda ini dalam meraih persetujuan publik dunia?

Interaksi Normal

Menurut Marc Owen Jones Asisten Profesor Studi Timur Tengah dan Humaniora Digital di Universitas Hamad bin Khalifa dalam sebuah artikel di Al Jazeera, media arus utama dan media sosial sangat penting dalam membentuk opini. Hamas mengetahui hal ini, dan mereka memerlukan tekanan global yang tiada henti untuk melawan perang.

Hamas tidak hanya membutuhkan Gaza untuk tetap menjadi pemberitaan, namun juga membutuhkan warga Palestina yang dimanusiakan. Akankah dunia berhenti peduli jika penghentian sementara pengeboman memperlambat gelombang video media sosial yang mengerikan tentang pembantaian warga sipil yang keluar dari Gaza?

Dalam gencatan senjata pekan lalu, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam memanfaatkan betul momen-momen pelepasan sandera Israel untuk mengambil simpati publik. Selama tujuh hari tersebut, mereka menerbitkan video-video yang menghangatkan hati. Para sandera Israel ditampilkan jalan beriring dengan para pejuang, tanpa wajah ketakutan atau paksaan. Para sandera terlihat tersenyum, bersalaman, dan bahkan berpelukan dengan para penyandera.

Dengan video-video tersebut, gerakan Perlawanan menjadi pusat perhatian pengguna media sosial, yang mengambil screenshot dari video tersebut dan mengomentari rekamannya, baik dengan membuat meme, memuji cara Hamas memperlakukan para tawanan, atau bahkan mengungkapkan rasa takjub atas gagasan tentang bagaimana para tawanan mengucapkan selamat tinggal kepada para pejuang Hamas dengan tanda-tanda yang cukup jelas untuk membuktikan bahwa mereka semua dalam kondisi baik dan sehat.

Video-video tersebut menunjukkan para tawanan melambaikan tangan bahkan tersenyum lebar sambil mengucapkan "terima kasih" kepada para pejuang Hamas.

Senyuman ini telah membuat Israel menjadi kalang-kabut.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

36 menit lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya


Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

46 menit lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.


Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

2 jam lalu

Benjamin Netanyahu. AP/Oded Balilty
Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran


Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

4 jam lalu

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ahmed Zakot
Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

Ismail Haniyeh menyebut Benjamin Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dan menciptakan pembenaran agar bisa melanjutkan serangan ke Jalur Gaza


Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

4 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Israel memiliki rencana untuk memindahkan warga Palestina di Rafah ke al-Mawasi, yang merupakan sebidang tanah di sepanjang pantai selatan Gaza. REUTERS/Hatem Khaled
Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15


Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

11 jam lalu

Warga Palestina membawa barang-barang usai serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian


Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

19 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?


Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

1 hari lalu

Bangunan-bangunan yang hancur menjadi reruntuhan di Gaza tengah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, 13 Januari 2024. Sejak perang pecah infrastruktur di Gaza porak-poranda. Rumah sakit dibombardir, jaringan telekomunikasi diputus, tak ada akses ke air bersih dan makanan. REUTERS/Amir Cohen
Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes pro-Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/David  Swanson
Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?