Perang Media Sosial
Dalam sebuah artikel, Time menyebutkan hashtag pro-Palestina di TikTok memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan gabungan 10 situs berita arus utama dari seluruh spektrum politik. Sementara itu, terdapat 54 penayangan video dengan tagar pro-Palestina untuk setiap penayangan video TikTok dengan tagar pro-Israel di AS atau bahwa #freepalestine adalah salah satu tagar dengan kinerja terbaik di seluruh TikTok.
Meningkatnya dukungan publik terhadap hak-hak warga Palestina, kata Rami G Khouri, seorang jurnalis dan penulis buku dalam sebuah artikel di Al Jazeera, mencerminkan kebijakan Israel yang keras dan seringkali bersifat kriminal, yang kini terlihat oleh seluruh dunia setiap hari – termasuk kebrutalan di Gaza yang semakin dievaluasi oleh para ahli hukum dan cendekiawan dalam konteks genosida.
Ketika laporan yang kredibel dari kelompok internasional seperti Amnesty International atau Human Rights Watch menggambarkan kebijakan Israel untuk mengendalikan warga Palestina sebagai apartheid, hati nurani dunia – yang dipimpin oleh pemuda dan pelajar – mengambil tindakan untuk menyingkirkan kita dari momok ini. Propaganda peralihan isu seperti pendapat bahwa Israel memperlakukan warga Palestina dengan baik karena beberapa dari mereka berada di parlemen atau bahwa Israel adalah negara yang baik karena menghormati hak-hak LGBTQ, rontok dengan sendirinya.
Hanya saja, apakah tekanan media sosial dunia dapat menghentikan serangan Israel yang disponsori oleh sekutu-sekutu kuatnya, terutama AS? Dunia harus menunggu dan melihat.
AL MAYADEEN | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB