Jurus Impor untuk Penuhi Bantuan Pangan
Sementara itu, bantuan pangan beras tidak disesuaikan dengan kemampuan cadangan beras pemerintah. Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik atau Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan, impor diperlukan untuk menjaga cadangan pemerintah. “Tanpa suplai (impor) stok cadangan beras pemerintah minus,” kata Buwas pada Rabu, 8 November 2023.
Berdasarkan hitungan Bulog, cadangan beras yang berada di gudang akan mencapai 1,2 juta ton pada akhir 2023. Jumlah tersebut akan ditambah dengan 400 ribu ton beras impor tahun ini yang baru tiba pada Januari 2024. Jadi, total stok diproyeksikan mencapai 1,6 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 640 ribu ton akan digunakan untuk bantuan beras 10 kilogram. Penerima beras bantuan tersebut adalah 21,3 juta keluarga penerima manfaat pada periode Januari-Maret 2024.
Selain untuk program tersebut, cadangan beras pemerintah rencananya akan digelontorkan untuk program operasi pasar yang jumlahnya mencapai 300 ribu ton untuk penyaluran selama tiga bulan pertama tahun depan. Walhasil, pada akhir Maret 2024, cadangan beras pemerintah diperkirakan hanya tinggal 700 ribu ton. Padahal, pada April-Juni 2024, Bulog masih harus mendistribusikan beras untuk program bantuan pangan sebanyak 640 ribu ton.
Untuk memenuhi kebutuhan bantuan pangan beras dan operasi pasar itu, Bulog berencana akan melakukan impor. "Kita ada jatah penugasan, dapat kuota penugasan tahun depan (2024) itu 2 juta impor. Tapi enggak harus direalisasikan, kita tetap melihat dari perkembangan produksi dalam negeri, kalau dalam negeri banyak ya prioritas kita dalam negeri,” ujar Buwas.
Selanjutnya: Impor Beras Dianggap Merugikan Petani...