TEMPO.CO, Jakarta - Sudah tak terhitung berapa kali Anindya melongok layar ponselnya, mengecek sejumlah aplikasi e-commerce yang menjual produk elektronik dan membandingkannya dengan beberapa situs yang menjual alat pendingin ruangan. Ia mengaku kesulitan mencari AC yang sesuai dengan kebutuhan dan dana yang disediakannya.
“Sebetulnya sudah disiapkan uangnya, dan karena memang sedang butuh banget AC ini, jadi harus beli. Tapi kok harga AC kayaknya makin mahal, ya,” kata Anindya pada Tempo, Kamis, 2 November 2023.
Baca Juga:
Bujet yang disiapkan karyawati swasta untuk membeli AC dari merek Jepang dan Korea Selatan itu sekitar Rp 2 jutaan, sementara dari hasil penelusurannya di sejumlah toko online harga produk yang diincarnya di atas Rp 3 juta. “Karena kebutuhan mendesak, di rumah ada anak kecil juga, saya terpaksa beli meskipun harus nyicil.”
Tak sedikit yang mengeluhkan kenaikan harga produk elektronik belakangan ini. Selain Anindya, ada juga Bimo yang akhirnya mengurungkan niatnya untuk membeli ponsel baru. “Masih bisa ditunda, belum terlalu mendesak,” katanya beralasan.
Soal ini, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman, membantah pihaknya telah menaikkan harga jual produk elektronik. Dia memastikan saat ini harga barang elektronik belum direvisi alias dinaikkan.
Menurut Daniel, produsen masih wait and see untuk merevisi harga. Selain karena penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang--termasuk rupiah--, juga ada faktor permintaan pasar yang sedang kurang baik menjadi pertimbangan para produsen.
Meskipun sebetulnya, kata Daniel, terus menguatnya nilai tukar dolar AS ini membuat para produsen elektronik di dalam negeri yang menggunakan bahan baku impor dan importir produk elektronik harus terus menghitung ulang harga jual produknya.
"Saya pikir kalau kondisinya tetap seperti ini, tidak lama lagi produsen-produsen akan mulai merevisi harga jual," tutur Daniel. Namun dia enggan menjawab lebih jauh soal perkiraan persentase kenaikan harga jual barang produk elektronik.
Daniel mencatat ada barang elektronik yang mengalami kenaikan permintaan, yaitu air conditioner alias AC karena kondisi El Nino dan cuaca panas. Informasi tersebut berasal dari sebagian dari 36 perusahaan yang tergabung dalam Gabel.
Lalu bagaimana kondisinya di retail modern? Vice President Corporate Communications Transmart Satria Hamid ketika dikonfirmasi, menyebutkan, harga barang elektronik masih relatif stabil di tengah penguatan dolar AS. "Jadi sampai saat ini, harga masih relatif stabil walaupun keadaan dolarnya meninggi," tutur Satria saat dihubungi Tempo pada Kamis, 2 November 2023.
Selanjutnya: Pasalnya, kata Satria, pabrik elektronik yang...