Namun Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat terdepresiasi tidak mengganggu sektor riil dan keuangan dalam negeri.
"Kemudian kalau kita lihat persentase depresiasi mata uang kita, juga masih aman. Aman untuk sektor riil untuk sektor keuangan, dan aman untuk inflasi," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan Investor’s Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa lalu, 31 Oktober 2023.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pelemahan atau depresiasi nilai tukar rupiah relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang sejumlah negara lain di kawasan Asia dan global. BI mencatat, mata uang kawasan juga mengalami depresiasi yang tinggi.
Di antaranya ringgit Malaysia, baht Thailand, dan peso Filipina yang masing-masing secara berurutan sebesar 7,23 persen, 4,64 persen dan 1,73 persen (ytd). Penguatan dolar AS juga menekan mata uang negara di luar Asia Tenggara, di antaranya yen Jepang, dolar Australia, dan euro yang melemah masing-masing secara berurutan sebesar 12,44 persen, 6,61 persen dan 1,4 persen (ytd).
“Ke depan, sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah, agar sejalan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian imported inflation,” kata Perry dalam Pengumuman Hasil RDG BI Oktober 2023 di Jakarta pada Kamis, 19 Oktober 203.
Dia menuturkan, Bank Indonesia akan mempercepat upaya pendalaman pasar uang rupiah dan pasar valas, termasuk optimalisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan penerbitan instrumen-instrumen lain untuk meningkatkan mekanisme pasar, serta implementasi penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) di bank-bank dalam negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau pengelola perusahaan untuk melakukan tinjauan ulang. Dia juga mengimbau perusahaan agar menjaga neraca keuangan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Tolong dilihat neraca keuangannya, para CEO, tolong panggil CFO-nya dan tanyakan exposure-nya (tingkat risiko) ada nggak terhadap perubahan yang sangat cepat,” kata Sri Mulyani dalam acara Kompas100 CEO Forum Ke-14 di Jakarta, Rabu.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA
Pilihan Editor: Ekonom: Dampak Pelemahan Rupiah Dirasakan ke Berbagai Barang