Dia mengatakan, saat ini petani memang senang karena terjadi kenaikan harga gabah. Namun, penggilingan tidak bisa berjalan seperti biasa karena terbatasnya stok gabah di lapangan.
Imbasnya, Bulog tak dapat menyerap gabah dari dalam negeri dan kenaikan harga beras di tingkat konsumen kian tak terkendali. Lonjakan harga tak dapat dihindari meskipun pemerintah telah menggerojok cadagangan beras dari gudang Bulog untuk program SPHP dan sebagai bantuan pangan untuk 21,3 juta kelompok penerima manfaat.
Tak Kunjung Turunnya Harga Beras Menunjukkan Keterbatasan Pasokan
Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menjelaskan kenaikan harga beras menandakan pasokan terbatas. Oleh karena itu, berhasil tidaknya bansos beras dan program SPHP dalam menurunkan harga akan amat tergantung pada kondisi pasar.
Khudori menyebutkan kenaikan harga beras bisa diredam jika bansos dikombinasikan dengan program SPHP. Ia yakin jika volume SPHP cukup besar, harga beras bakal tertahan tidak naik. Tetapi langkah itu tetap sulit untuk membuat harga beras turun.
Pasalnya, stok cadangan beras pemerintah sedang tiris. Khudori memperkirakan pemerintah tidak akan menyalurkan bansos pada Desember 2023 dan juga tidak akan menggenjot SPHP.
Penyaluran beras SPHP yang kini menyasar ke retail juga dinilai mengakibatkan serapannya terbatas. Sementara itu, efektivitas program SPHP amat tergantung seberapa luas jangkauan dan cakupan penyaluran yang dimiliki atau digandeng Bulog.
Khudori menilai, satu-satunya cara untuk menahan kenaikan harga beras adalah membanjiri pasokan beras di pasar. Apabila hal itu dilakukan, Khudori yakin tak butuh waktu lama harga beras akan segera turun
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono pun melihat kenaikan harga beras yang trus berlanjut menggambarkan bahwa pasokan beras di pasaran masih terbatas kendati pemerintah telah menggelontorkan cadangan dari Bulog.
Yusuf juga menduga intervensi pasar yang dilakukan pemerintah masih belum bisa mempengaruhi psikologis pasar. Hal ini diperparah dengan situasi El Nino dan menurunnya produksi beras domestik. Walhasil, para pelaku pasar yakin bahwa kemampuan pemerintah terbatas dalam mengendalikan pasar, dan harga beras belum akan segera turun.
Pilihan Editor: Jokowi: Bantuan Beras akan Diteruskan Sepanjang APBN Mencukupi