Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi komoditas beras pada September 2023 lebih disebabkan karena penurunan luas tanam padi dan penurunan produksi gabah yang menyebabkan tingginya harga gabah dan beras baik di tingkat petani, penggilingan, maupun pedagang.
Kenaikan tertinggi harga beras terjadi di tingkat penggilingan dengan rata-rata nasional di harga Rp 12.708/kilogram atau memberikan andil 27,43 persen (yoy) terhadap inflasi.
Adapun komponen harga pangan bergejolak (volatile food) kerap menjadi faktor penyumbang inflasi terbesar. Pada September 2023, komoditas beras memiliki andil inflasi bulanan sebesar 0,18 persen dan tahunan sebesar 0,55 persen.
Untuk itu, Arief menilai penguatan stok CBP saat ini terus dilakukan agar pemerintah dapat leluasa melakukan intervensi stabilitasi pangan. Langkah itu diambil karena produksi beras dalam negeri yang jeblok akibat kekeringan ekstrem El Nino.
Rencana Impor Beras 1 Juta Ton dari Cina Terkendala
Berdasarkan amatan BPS, kondisi neraca beras bulanan pada tiga bulan akhir tahun 2023 dalam kondisi defisit. Sehingga, pemerintah memutuskan akan membuka kembali keran impor untuk menambah stok CBP. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengungkapkan, pemerintah tengah menjajaki impor beras dari Cina sebanyak 1 juta ton.
Namun hingga kini, kepastian akan penambahan pasokan beras itu belum jelas. Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengungkapkan Cina telah menyatakan siap memasok beras untuk Indonesia, tetapi harga yang ditawarkan belum sesuai. Apalagi biaya transportasi dari Cina juga lebih tinggi dibandingkan dari negara-negara Asia Tenggara.
Sedangkan, menurut Buwas, penyerapan gabah dari dalam negeri pun tak efektif. Bulog saat ini lebih banyak menyerap gabah dari impor lantaran pihaknya dibatasi ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen atau GKP sebesar Rp 5.000 per kilogram.
Sementara harga GKP di tingkat petani lokal saat ini menembus Rp 7.400 hingga Rp 7.600 per kilogram. "Di satu sisi, kami lihat ada keuntungan petani yang menikmati harga tinggi. Karena itu Bulog tidak menyerap gabah petani," ujar Buwas saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang (PICB), Jakarta Timur, Rabu, 4 Oktober 2023. Oleh sebab itu, Bulog kini menggunakan beras hasil impor untuk menggelar opasi pasar menstabilkan harga.
Lebih lanjut, Bapanas pun mengungkapkan ada faktor perebutan gabah di tingkat produsen yang menyebabkan harga beras masih tetap tinggi. Kenaikan harga gabah tersebut ditengarai akibat kurangnya stok di lapangan. "Sehingga terjadi perebutan gabah yang memicu kenaikan harga di tingkat petani," kata Arief dalam keterangannya pada Selasa malam, 26 September 2023.
Selanjutnya: Dia mengatakan, saat ini petani memang senang ...