TEMPO.CO, Jakarta - India diguncang berita mengejutkan dari negara bagian Odisha, Jumat, 2 Juni 2023. Sebuah kecelakaan menghancurkan terjadi melibatkan dua kereta api penumpang dan sebuah kereta barang.
Investigasi awal menunjukkan Coromandel Express , menuju selatan ke Chennai dari Kolkata, keluar dari jalur utama dan memasuki jalur melingkar – jalur samping yang digunakan untuk memarkir kereta – dengan kecepatan 128 kpj menabrak kereta barang stasioner yang membawa bijih besi.
Tabrakan itu menyebabkan mesin dan empat atau lima gerbong pertama Coromandel Express keluar rel, terguling dan menabrak dua gerbong terakhir kereta Yeshwantpur-Howrah yang menuju ke arah berlawanan dengan kecepatan 126 kpj di jalur utama kedua. Peristiwa mengerikan ini menelan 275 korban jiwa, menjadikannya kecelakaan kereta terburuk dalam lebih dari 20 tahun.
Apa penyebab kecelakaan tersebut?
Investigasi resmi India terhadap kecelakaan kereta api paling mematikan dalam lebih dari dua dekade dimulai, Senin, 5 Juni 2023, setelah temuan awal menunjukkan kegagalan teknis sebagai kemungkinan penyebab tabrakan.
Baca juga:
Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw mengatakan kecelakaan itu terjadi "karena perubahan interlocking elektronik" dan penyelidikan akan menunjukkan "siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan itu".
Sistem interlocking elektronik dirancang untuk menjaga keamanan kereta api dengan mengontrol pergerakan kereta api, mengoperasikan sinyal dan perlintasan sebidang, menetapkan rute dan memeriksa apakah bagian-bagian rel lepas.
Sebelum pengenalan sistem elektronik, sinyal dioperasikan secara manual oleh serangkaian batang dan tuas.
Jika sistem interlock elektronik beroperasi penuh, kereta tidak akan diberikan sinyal kecuali komputer menganggap rute tersebut aman dan bebas dari lalu lintas lainnya.
Berbicara kepada kantor berita India ANI, Vaishnaw berkata, “Biarkan laporan penyelidikan keluar. Tapi penyebabnya telah diidentifikasi, dan orang yang bertanggung jawab untuk itu telah diidentifikasi.”
KS Anand, kepala humas Kereta Api Tenggara, mengatakan kepada kantor berita Reuters, “Coromandel Express seharusnya melakukan perjalanan di jalur utama, tetapi sinyal diberikan untuk jalur melingkar, dan kereta menabrak kereta barang yang telah parkir di sana. Gerbong-gerbongnya kemudian jatuh ke rel di kedua sisi, juga menggagalkan Howrah Superfast Express.
Jairam Ramesh, seorang anggota parlemen dari partai oposisi Kongres, menyerang Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa karena "kehancuran buatan manusia yang disebabkan oleh kelalaian total".
Dia menuduh BJP mengabaikan “sistem persinyalan” serta melewatkan presentasi keselamatan kereta api hanya beberapa jam sebelum kecelakaan.