Upaya Modernisasi
Sederet catatan buruk perkeretaan India tidak menjadikan angkutan massal ini ditinggalkan. Kereta, bagaimana pun akan tetap menjadi jalur penting di India, negara terpadat di dunia dengan 1,4 miliar orang, mengangkut sekitar 13 juta penumpang setiap hari untuk bekerja, keluarga, dan bersantai dengan kereta api yang melintasi jalur sepanjang 40.000 mil, lebih dari cukup untuk mengelilingi Bumi.
Di bawah pemerintahan saat ini, dipimpin oleh perdana menteri, Narendra Modi, miliaran telah dihabiskan untuk meningkatkan dan memodernisasi jalur kereta api era kolonial, termasuk rencana untuk memiliki 100% elektrifikasi perkeretaapian pada 2024 dan targetnya untuk menjadi nol bersih pada 2030. Perkeretaapian juga sedang dalam proses memasang sistem antitabrakan kereta, yang menyebabkan kereta mengerem secara otomatis, namun sejauh ini baru beroperasi di 2% jaringan
Para ahli mengatakan bahwa sementara fokusnya adalah pada proyek modernisasi yang mengilap, keselamatan tetap menjadi masalah terbesar bagi perkeretaapian India. Peningkatan jumlah kereta telah ditempatkan di rel untuk memenuhi permintaan namun tenaga kerja belum meningkat pada tingkat yang sama, menyebabkan tekanan yang lebih besar pada staf dan lebih banyak kesalahan manusia, dan berarti penerapan langkah-langkah keselamatan menjadi lambat.
Kereta Api India, bagaimanapun, bersikeras kecelakaan Jumat tidak mencerminkan masalah keamanan yang lebih dalam. “Pertanyaan ini muncul karena ada satu kejadian sekarang. Tetapi jika Anda melihat datanya, Anda akan melihat bahwa tidak ada kecelakaan besar selama bertahun-tahun,” kata juru bicara kementerian perkeretaapian.
Sebagai perbandingan, ada 139 kecelakaan pada 2014-2015 dibandingkan dengan 55 kecelakaan pada 2019-2020. Namun, penggelinciran kereta tetap menjadi penyebab utama. Ini artinya masalah lama belum juga teratasi.
REUTERS | AL JAZEERA | THE GUARDIAN
Pilihan Editor: Bocah Palestina Korban Tembak Pasukan Israel Akhirnya Meninggal Dunia