Salah satu pihak yang paling terpukul atas pembatalan Piala Dunia U-20 adalah PT Juara Raga Adidaya atau Juaraga. Seperti diketahui, Juaraga merupakan pemegang lisensi merchandise Piala Dunia U-20. Dilansir dari laman resminya, Juaraga menyatakan pembatalan itu dapat menimbulkan kekecewaan para pencinta sepak bola dan komunitas olahraga di Indonesia.
Manajemen Juaraga mengaku telah memproduksi 53 jenis merchandise Piala Dunia U-20 Indonesia 2023 di antaranya t-shirt, jersey, jaket, topi, sendal, tas, dan tumbler. Merchandise ini merupakan terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
Dampak besar dari pembatalan ini semakin luas karena persiapan perhelatan Piala Dunia U-20 juga melibatkan banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memproduksi merchandise. Kerja sama meliputi penyedia bahan baku, dan pelaku usaha kecil yang bermitra.
Seperti yang dialami Margono, 45 tahun adalah salah satu pelaku UMKM yang terkena imbas batalnya ajang ini. Margono merupakan seorang perajin sekaligus penjual souvenir dari wayang kulit asal Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah. Ia harus gigit jari menelan kekecewaan usai mendapatkan kabar bahwa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Margono telah mengirimkan delapan macam sampel souvenir pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kota Solo untuk nantinya akan melakukan proses kurasi. Ditemui di rumah produksinya bernama Sanggar Wayang Gogon yang beralamatkan di Jalan Halilintar nomor 140 RT 03/ RW 10 Kentingan, Kecamatan Jebres, Solo, Margono menceritakan kisahnya.
Margono membuat desain souvenir selama tujuh hari. Ia membuat sebanyak delapan produk sampel souvenir berupa hiasan meja berbentuk kerbau yang terinspirasi dari logo FIFA. Hiasan tersebut ia modifikasi lagi menjadi wayang yang juga dibuatkan logo Pemerintah Kota Surakarta dan logo FIFA sesuai permintaan dari Dinas Koperasi.
"Lalu kami serahkan ke dinas yang prosesnya akan dilanjutkan ke pemerintah kota dan persetujuan dari FIFA. Tapi di tengah proses tersebut muncul berita pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia,” kata Margono pada Jumat, 31 Maret 2023 kepada Tempo.
Selanjutnya: Bisnis perhotelan batal panen ...