“PMK ini masih dalam penelitian lab veteriner kita di Surabaya secara maksimal, sehingga kita bisa identifikasi ini pada level berapa, jenisnya seperti apa, kita harap hari ini atau besok akan keluar hasilnya” ujar Syahrul dalam keterangan resmi, Senin lalu, 9 Mei 2022.
Syahrul mengatakan, dengan hasil laboratorium tersebut, pemerintah akan lebih mudah menentukan vaksin yang tepat. “PMK ini masih dalam penelitian lab veteriner kita di Surabaya secara maksimal, sehingga kita bisa identifikasi ini pada level berapa, jenisnya seperti apa, kita harap hari ini atau besok akan keluar hasilnya” ucapnya.
Data terbaru menunjukkan bahwa wabah PMK mulai meluas hingga ke Aceh dan Boyolali, Jawa Tengah. Hewan ternak seperti sapi di Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 1.200 ekor harus diisolasi karena sudah banyak terpapar wabah tersebut.
"Kementerian sudah memutuskan lalu lintas ternak Aceh Tamiang itu diisolir tidak boleh ada lagi yang keluar masuk," kata Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi ketika dihubungi, Selasa, 10 Mei 2022.
Ia memastikan bahwa penyakit pada sapi tersebut tidak menular ke manusia, melainkan hanya pada ternak sejenisnya seperti kerbau, kambing serta domba. Ternak yang terpapar penyakit n masih dapat dikonsumsi dengan catatan kaki dan kepalanya harus dibuang.
Untuk mengantisipasi semakin meluasnya wabah itu, pihaknya sudah melarang lalu lintas ternak, penutupan sementara pasar hewan. Selain itu, Dinas Peternakan membuka posko pemantauan agar masyarakat bisa membawa ternaknya yang bergejala dan dilakukan pemeriksaan hingga dibawa ke Puskeswan terdekat.
Tak hanya di Aceh, wabah PMK juga ditemukan di Desa Singosari Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali melaporkan 15 ekor hewan sapi milik seorang peternak di Desa Singosari Kecamatan Mojosongo dinyatakan positif terjangkit penyakit itu.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali, Aviany Rifdania, menyatakan, 15 ekor sapi yang masih satu kandang tersebut tertular karena tingkat penularan PMK ini, sangat cepat yakni antara 90 hingga 100 persen.
Pemda langsung melakukan tiga hal yakni mengobati sapi yang tertular penyakit mulut dan kuku dengan menggunakan obat-obatan sportif atau vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan sapi, mengisolasi sapi yang terjangkit, dan biosecurity antara lain pembersihan kotoran hewan ternak disemprot dengan disinfektan dan membatasi lalu lintas ternak.
RIANI SANUSI PUTRI | ANTARA
Baca: Garuda Indonesia Perpanjang PKPU, Pakar: Nego dengan Kreditur Belum Tercapai
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.