TEMPO.CO, Jakarta – Operator angkutan umum sudah menanti waktu pesta mudik Lebaran. Momentum untuk mengerek pertumbuhan penumpang yang hilang dua tahun lantaran pandemi Covid-19 ini digadang-gadang bakal sedikit terbayar pada Idul Fitri 2022 nanti.
Sekretaris Jenderal Organsiasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono mengatakan para pengusaha otobus telah mengaktifkan armada-armadanya yang menganggur untuk kembali beroperasi. Para sopir hingga kernet yang dirumahkan dipanggil lagi untuk bekerja dengan waktu penuh.
“Kami mencari peluang-peluang itu,” kata Ateng Haryono saat dihubungi melalui telepon, Kamis, 24 Maret 2022.
Sejak pemerintah mengumumkan akan melonggarkan perjalanan mudik, Ateng percaya diri okupansi penumpang bus antar-kota bakal mendekati pulih. Dia memprediksi kursi bus dengan rute-rute favorit, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, bisa terisi 70 sampai 80 persen. Angka itu jauh dari kondisi selama pandemi Covid-19.
Saat pemerintah memberlakukan pembatasan perjalanan pada mudik tahun lalu, tingkat keterisian penumpang bus antar-kota hanya 20 persen. Walau sudah yakin jumlah penumpang bakal melejit karena tak ada lagi larangan mudik, Ateng meminta pemerintah tidak berputar arah mempersulit syarat perjalanan penumpang.
Dia juga berharap pemerintah menghapus ketentuan tes PCR dan Antigen bagi penumpang yang belum memperoleh vaksin booster. “Kalau toh ada kewajiban itu, harus ada dorongan penyelenggaraan vaksinasi booster yang masif agar masyarakat yang akan berniat mudik gampang mendapatkan vaksin ketiga,” kata Ateng.
Lewat keterangan resminya di Istana Negara, 23 Maret lalu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan bahwa masyarakat boleh melakukan perjalanan mudik. Warga yang sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga bisa pulang kampung tanpa menunjukkan syarat tes kesehatan.