TEMPO.CO, Jakarta - Sejak diterapkan pada 30 Agustus lalu, pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas di Jakarta disambut positif oleh orang tua maupun murid. Pelajar yang sebelumnya hanya belajar daring, antusias untuk pergi ke sekolah pada PPKM Level 3.
"Mah, besok bawa ini ya. Bawa itu ya," ujar orang tua murid di SD Negeri 13 Sunter Agung, Jakarta Utara, Fitri ketika menirukan ucapan putrinya yang semangat mengikuti PTM, pada Senin, 30 Agustus 2021.
Anak Fitri baru duduk di bangku kelas 1 di SD. Selama berada di level TK, sang anak hanya merasakan sekolah secara online. Fitri mendukung penuh pembelajaran tatap muka. Karena dengan itu, putrinya dapat bersosialisasi dengan kawan sekelas serta gurunya.
Antusiasme tak hanya diungkapkan oleh orang tua murid yang sekolahnya sudah diizinkan PTM. Mereka yang belum, juga ingin anaknya merasakan pengalaman belajar di sekolah. Seperti yang disampaikan oleh warga Kalideres, Jakarta Barat, Giyatun. Dia adalah orang tua dari siswa di SMPN 225 Jakarta Barat, bernama Kaka.
“Kaka itu sama sekali enggak pernah belajar kalau sekolah online. Kalau ngerjain tugas aja males. Ikut zoom aja jarang,” kata Giyatun, Selasa, 31 Agustus 2021.
Selama pembelajaran jarak jauh, kata Giyatun, anaknya hanya diberikan buku dan disuruh membaca sendiri. Metode itu dianggap tak mampu membuat sang anak paham akan pelajaran yang diberikan sekolah.
Selanjutnya orang tua berharap anak bisa belajar lebih baik saat PTM...