TEMPO.CO, Jakarta - BSedari pukul 08.00-15.00 WIB hari Selasa pekan ini tak ada puskesmas yang menghubungi pengelola bus sekolah DKI Jakarta untuk order penjemputan pasien Covid-19.
Namun, mendadak pesanan jemput membeludak di sore harinya. "Tau-taunya nongol jam 4 sore langsung 18 penjemputan," kata salah satu pengemudi bus sekolah DKI, Luswanto, saat dihubungi, Kamis malam, 17 Juni 2021.
Sejak hari itu, Luswanto kerap mengalami antrean untuk masuk ke kawasan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Menurut dia, banyak kendaraan yang didominasi bus sekolah DKI dan ambulans untuk mengantar pasien Covid-19.
Kemarin malam misalnya, Luswanto harus menunggu sekitar dua jam sejak pukul 17.30 WIB di halaman Tower 8 Wisma Atlet Pademangan. Dia mengantar pasien Covid-19 dari Puskesmas Kembangan, Jakarta Barat.
Ada sekitar 19 bus sekolah antre, plus ambulans dengan panjang sekitar 500 meter. Kendaraan-kendaraan ini mengular hingga ke jalanan Kemayoran.
Dari video yang dibagikan Luswanto, bus dan ambulans tak bergerak di halaman Wisma Atlet Pademangan, Bahkan, pasien berhamburan keluar dan duduk di halaman tersebut sembari menunggu antrean.
"Yang bikin lama itu registrasi di wisma, karena langsung datang kayak diserbu," tutur dia. "Mereka juga bingung, karena klasternya enggak ada yang 7-8 orang."
Pemerintah DKI Jakarta sebelumnya memang menyediakan bus sekolah untuk antar-jemput orang tanpa gejala (OTG). Luswanto merasakan penjemputan pasien ke Wisma Atlet mulai melonjak usai libur Lebaran 2021. Kemarin saja ada 36 penjemputan.