"Hampir dua minggu ini kami di atas 20 penjemputan. Ini rekor paling banyak 36," ucap dia.
Kasus Covid-19 di Ibu Kota tampak melonjak sejak 9 Juni 2021. Penambahan pasien sejak hari itu di kisaran 1-2 ribu orang per harinya.
Namun, penambahan kemarin, 17 Juni 2021, berbeda. Pasien yang terinfeksi virus corona mencapai 4.144 orang. Angka ini merupakan yang tertinggi kedua selama wabah Covid-19 di Jakarta. Penambahan tertinggi terjadi pada 7 Februari 2021 sebanyak 4.213.
Bahkan, ditemukan 33 varian baru Covid-19 atau variant of concern (VoC) di Jakarta. Hasil itu didapati dari pemeriksaan terhadap total 980 sampel yang diduga mutasi virus varian baru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia menyebut, 33 varian baru ini terdiri dari 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), dan 18 varian Delta (B.1617.2). Jumlah ini naik dari sebelumnya ditemukan 19 kasus varian baru.
Kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU di 139 rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 juga kian menipis. Dinas Kesehatan DKI mencatat dari 8.524 tempat tidur isolasi yang tersedia, 84 persen telah terisi.
Keterisian tempat tidur ICU juga naik. Dwi menyampaikan, dari 1.186 unit yang ada kini terisi 74 persen. Pemerintah DKI, dia mengatakan, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat soal penyediaan fasilitas isolasi mandiri terkendali.
"Seperti penggunaan GOR dan rusun (rumah susun)," ucap dia kemarin.
Begitu juga dengan tempat tidur isolasi di Wisma Atlet Kemayoran. Koordinator Humas dan Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letnan Kolonel Laut M. Arifin berujar keterisian tempat tidur isolasi di sana sudah hampir 80 persen.
Untuk itulah, pihaknya membuka ruang isolasi di Tower 8 Wisma Atlet Pademangan sejak kemarin. Pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan dan tak ada komorbid bakal dibawa ke Wisma Atlet Pademangan.
Sebelumnya, Wisma Atlet Pademangan hanya untuk merawat pekerja migran Indonesia alias repatriasi.