Efek gentar sekaligus efek jera baru akan muncul jika unsur keajegan terealisasi. Jadi, kata dia, kecepatan dalam menindak premanisme dan pemalakan harus dijaga konsistensinya.
"Tidak hanya di Jakarta Utara. Tak hanya kali ini dan tentu saja, tak hanya berdasarkan telepon Presiden," kata Reza.
Reza bercerita, Jenderal Sutanto dulunya langsung melakukan pembersihan terhadap kantong-kantong preman tak lama setelah dilantik menjadi Kapolri. Operasinya tidak hanya digelar di satu atau dua daerah tingkat dua, tapi di banyak lokasi lain di Indonesia.
Reza juga mengaku ingat bahwa mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin pernah mengatakan bahwa membersihkan street crime itu gampang. Tapi faktanya, kata Reza, tidak mudah menyapu bersih premanisme dan pemalakan sebagai street crime.
"Kesulitan itu tampaknya dikarenakan premanisme tidak lagi aksi jahat individu per individu. Tapi boleh jadi sudah menyerupai atau bahkan menjelma sebagai kejahatan terorganisasi," kata Reza.
Maka dari itu, Reza mengatakan polisi perlu menelusuri eksekutor, bos, dan bahkan mungkin pelindung yang bekerja sebagai aparat, dalam menindak premanisme dan pemalakan pungli di Tanjung Priok.
M YUSUF MANURUNG | EGI ADYATAMA | ZULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: 7 Fakta Premanisme Pungli di Tanjung Priok yang Terungkap dari Kunjungan Jokowi