Menurut dia, seharusnya tugu dibangun untuk mengenang dan menghormati baik itu sosok maupun peristiwa legendaris. "Apa yang legendaris dari sepeda? Malah justru selalu minta diprioritaskan dan mengambil anggaran dari APBD. Bukan meringankan malah membebani," kata dia lewat pesan pendek pada Jumat, 9 April 2021.
Gilbert menilai Pemprov DKI Jakarta tak mengerti ihwal skala prioritas dalam kebijakan. Ia juga mengkritisi sikap pemerintah daerah yang membela tugu tersebut dari berbagai kritikan. "Ini akan menjadi catatan buat kita dan masyarakat. Kalau buat legacy adalah dengan kebijakan yang pro rakyat seperti dilakukan para gubernur sebelumnya," ujar Gilbert.
Guru Besar Emeritus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Emil Salim juga mempertanyakan alasan pemerintah DKI tidak menggunakan anggaran tugu sepeda untuk keperluan yang lebih bermanfaat. "Mengapa uang tidak utamakan pendidikan ketimbang patung?" tanya dia dalam cuitannya di akun Twitter @emilsalim2010, Kamis malam, 8 April 2021.
Emil Salim berpendapat seharusnya pembuatan tugu sepeda ini tak memerlukan anggaran pemerintah daerah. Dia kemudian menyinggung sepeda adalah barang komersial. Bahkan, ada importir dan pengusaha bengkel yang berkecimpung di bisnis sepeda.
Pekerja menyelesaikan pembangunan Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa, 6 April 2021. Pembangunan tugu yang berbentuk satu buah ban sepeda berukuran raksasa tersebut sebagai pengingat momentum penggunaan sepeda yang masif digunakan masyarakat Ibu Kota di tengah pandemi Covid-19. TEMPO/Muhammad Hidayat
"Ketika Wagub DKI Jakarta sediakan Rp 800 juta bangun 'patung sepeda' guna membantu para pemahat, kita bertanya bukankah 'sepeda' barang komersial yang ada importir dan pengusaha bengkel dan lain-lain, sehingga tak perlu anggaran daerah?" cuit ekonom senior ini.
Riza Patria pun merespons kritik tersebut. Menurut dia, setiap rencana anggaran sudah dialokasikan untuk kegiatan tertentu. "Semua kan ada alokasinya, pendidikan, sosial, kesehatan, olahraga, agama, semua dialokasikan. Tentu alokasinya sangat proporsional," kata Wagub DKI.