Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Lebanon, Ledakan di Beirut, dan Jatuhnya Kabinet Hassan Diab

image-gnews
Logo Te.co Blank
Logo Te.co Blank
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Ketika ledakan di Beirut itu membuat ngeri mata dunia, Lebanon telah diguncang krisis sejak jauh hari.

Beirut hancur ketika ledakan 4 Agustus menewaskan 160 orang lebih dan melukai 5.000 lainnya. Entah bagaimana nasib 300.000 lainnya yang kehilangan tempat tinggal karena ledakan.

Dan sewaktu Presiden Prancis Emmanuel Macron menawarkan dukungan kepada rakyat Lebanon, warga Lebanon memohon perubahan kepada Prancis dan dunia.

"Inisiatif politik yang kuat harus dilakukan untuk memerangi korupsi, untuk menerapkan transparansi dan untuk melaksanakan reformasi yang diajukan dua tahun lalu," kata Macron pada konferensi donor internasional di Paris, dikutip dari Reuters, 11 Agustus 2020.

Bagi Lebanon, ledakan yang diyakini berasal dari 2.750 ton amonium nitrat, bahan kimia pembuat pupuk dan peledak, semakin mencekik setelah kejatuhan ekonomi dan krisis virus corona.

Lebanon seperti perumpamaan "sudah jatuh tertimpa tangga pula".

Para pengunjuk rasa bentrok dengan pasukan keamanan Lebanon di pusat kota Beirut, Lebanon, Sabtu, 8 Agustus 2020. Massa berhasil membobol kantor Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Ekonomi. (Xinhua/Bilal Jawich)

Dari krisis ke krisis

Pada era 1950-an Lebanon punya julukan "Swiss dari Timur Tengah" karena kekuatan finansial dan stabilitasnya.

Tapi Bank Dunia telah memperingatkan November lalu, sepertiga warga Lebanon dengan total populasi 6,1 juta hidup di bawah garis kemiskinan pada 2019, Euronews melaporkan. Angka ini bisa naik hingga 50% tahun ini.

Mata uang Lebanon pada saat itu sudah mulai terjun bebas dan kehilangan 80 persen nilainya terhadap dolar AS.

Guncangan mata uang dipicu oleh apa yang digambarkan sebagai skema Ponzi yang dilakukan negara.

Untuk menjaga perekonomian tetap bertahan, selama bertahun-tahun bank sentral meminjam uang dari bank swasta. Untuk menarik lebih banyak uang, lembaga keuangan ini menawarkan suku bunga yang semakin tinggi kepada pemegang rekening: warga Lebanon dan diaspora.

Tetapi kekhawatiran atas sistem ini, korupsi politik dan penyusutan pengiriman uang dari diaspora, akhirnya membuat uang yang disadap ke bank sentral mengering, menghancurkan seluruh sistem.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa ekonomi Lebanon akan berkontraksi sebesar 12% tahun ini. Proyeksi ini jauh lebih buruk daripada rata-rata penurunan 4,7% dalam perkiraan produksi untuk Timur Tengah dan Asia Tengah, dikutip dari CNN.

Lebanon gagal membayar sebagian utangnya pada bulan Maret dan berupaya untuk mendapatkan pinjaman US$ 10 miliar (Rp 147 triliun) dari IMF, tetapi pembicaraan terhenti bulan lalu.

Samira Hanna, 70 tahun, berjalan di dapurnya sambil memegang lilin akibat pemadaman listrik, di Beirut, Lebanon 6 Juli 2020.[REUTERS / Mohamed Azakir]

Selama bertahun-tahun rakyat Lebanon juga telah menderita pemadaman listrik. Bagi banyak orang Lebanon, ketidakmampuan negara untuk menyalurkan listrik telah menjadi metafora untuk kegagalan negara yang lebih luas.

Perusahaan listrik negara Electricite du Liban (EdL) mengalami kerugian tahunan hingga US$ 2 miliar (Rp 30 triliun), sekitar sepertiga dari defisit anggaran Lebanon, menurut laporan Reuters.

Medio Juli Al Jazeera melaporkan bagaimana lampu lalu lintas mati karena negara tidak lagi memiliki anggaran listrik. Separuh dari lampu lalu lintas Beirut telah berhenti berfungsi, yang secara dramatis meningkatkan jumlah kecelakaan mobil.

Angka yang dibagikan oleh Pasukan Keamanan Internal dengan pusat manajemen lalu lintas Lebanon menunjukkan ada 33 kematian yang disebabkan oleh kecelakaan mobil di negara itu pada bulan Juni, menandai peningkatan 120 persen dibandingkan dengan April, ketika lampu lalu lintas di Beirut masih berfungsi, menurut laporan The National.

Sejak konferensi donor 2018 di Paris, Bank Dunia dan negara-negara Barat dan Arab telah siap dengan miliaran dolar AS untuk membantu Lebanon mengatur keuangan dan infrastrukturnya, dimulai dengan listrik, dengan satu syarat: Beirut harus memberlakukan reformasi, termasuk menunjuk sebuah regulator, memodernisasi jaringan dan akhirnya menaikkan harga listrik yang tidak berubah sejak 1990-an.

Selama dua tahun terakhir, para donatur telah menyaksikan dengan frustrasi ketika ekonomi Lebanon runtuh, reformasi mandek, dan politisi berdebat tentang di mana harus membangun pembangkit listrik baru.

Pada pertengahan Oktober, pemerintah mengusulkan pajak baru untuk tembakau, bensin, dan panggilan suara melalui layanan pesan seperti WhatsApp untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan, tetapi reaksi keras memaksa pemerintahan Saad Hariri untuk membatalkan rencana tersebut. 

Politik sektarian memperdalam krisis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

1 hari lalu

Kamera milik jurnalis Reuters Issam Abdallah yang terbunuh pada tanggal 13 Oktober oleh investigasi Reuters yang ditemukan sebagai awak tank Israel, ditampilkan dalam konferensi pers oleh Amnesty International dan Human Rights Watch saat mereka merilis temuan dari penyelidikan mereka terhadap serangan tersebut. serangan mematikan 13 Oktober oleh Israel di Lebanon selatan, di Beirut, Lebanon, 7 Desember 2023. REUTERS/Emilie Madi
Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.


Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

6 hari lalu

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

6 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

7 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon, terlihat dari perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. Militer Israel menembaki apa yang dikatakannya sebagai posisi militan di dekat perbatasan dengan Lebanon setelah pejuang Hizbullah menembakkan roket ke Israel. REUTERS/Evelyn Hockstein
Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

10 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

13 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

18 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

25 hari lalu

Pasukan Satgas TNI UNIFIL berdiri di dekat kendaraan mereka di desa Kfar Kila dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Aziz Taher
Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah


Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

27 hari lalu

Warga Palestina mencari korban di kamp pengungsi Jabalia yang hancur dibom Israel, di Jalur Gaza utara, 31 Oktober 2023. Setidaknya 400 orang dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan bom berkekuatan 6 ton buatan Amerika Serikat yang dilakukan Israel di kamp pengungsi Jabalia. REUTERS/Abed Sabah
Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon


Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

28 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berfoto bersama Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dan Menteri Negara Kerja Sama Internasional UEA Reem Ebrahim Al Hashimy, di Kairo, Mesir, 21 Maret 2024.Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.