TEMPO.CO, Jakarta - Segera berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar di DKI Jakarta membuat para pelaku usaha di Ibu Kota mulai memasang kuda-kuda lebih kuat. Sebab, kebijakan itu diperkirakan bakal menggerus produktivitas usaha dalam beberapa waktu ke depan. Adapun PSBB untuk mencegah penyebaran virus Corona alias COVID-19 itu bakal berlaku di Ibu Kota mulai Jumat, 10 April 2020, lusa.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Sarman Simanjorang berujar, pelaku usaha secara prinsip sudah cukup siap dengan pembatasan ini. Kendati, ia tak memungkiri akan ada imbas dari pemberlakuan status PSBB. "Memang berat karena pasti mengurangi produktivitas. Kebijakan ini paling berdampak kepada usaha mikro, kecil, dan menengah yang bidang usahanya pedagang makanan dan pakaian," tutur Sarman kepada Tempo, Rabu, 8 April 2020.
Menurut Sarman, PSBB Jakarta sejatinya telah berjalan sejak dua pekan lalu, namun selama ini sifatnya adalah imbauan. Dengan ditekennya Surat Keputusan Menteri Kesehatan soal penerapan PSBB, maka diperkirakan bakal ada penegakan hukum bagi pelanggar.
Kendati terimbas, Sarman menuturkan, dunia usaha mendukung penuh kebijakan tersebut demi segera ditanggulanginya penyebaran virus Corona di Tanah Air. Dengan demikian, usaha pun bisa berjalan normal kembali seperti sedia kala. Syaratnya, pemerintah bisa menjamin arus logistik tidak tersendat selama pembatasan ini diterapkan, sehingga sektor usaha pun masih bisa berjalan.
Kekhawatiran akan semakin lesunya permintaan selama masa PSBB memang sempat muncul dari industri tekstil dan produk tekstil. Semenjak COVID-19 menyebar di Tanah Air, pelaku tekstil memang menjadi salah satu yang terhantam paling signifikan. Pasalnya distribusi sandang, khususnya, di Ibu Kota agak tersendat dengan tutupnya pusat perbelanjaan dan sentra kain Pasar Tanah Abang.
pasar Petugas Polisi menyampaikan himbauan kepada para pedagang yang memadati Pasar Tanah Abang di Jakarta, Senin, 6 April 2020. Pedagang berdatangan untuk mengambil barang dagangannya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pasar Tanah Abang sendiri sudah tutup sementara sejak 27 Maret lalu. Sedianya, pasar kain dan pakaian terbesar se-Asia Tenggara itu sudah bakal buka kembali pada Senin, 6 April 2020. Namun, kemarena masa tanggap darurat Corona di Jakarta masih berlangsung, Perumda Pasar Jaya mditunda sementara hingga 19 April 2020. "Untuk pembukaan kembali nantinya akan diinformasikan lebih lanjut,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia Rizal Rakhman mengatakan kelancaran distribusi selama PSBB menjadi kunci kinerja industri. Semenjak merebaknya Corona di Indonesia, ia mengatakan pasar domestik semakin sepi. Belum lagi dengan ekspor yang setali tiga uang lantaran adanya pembatasan transportasi di berbagai negara tujuan. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir utilitas pabrikan tekstil anjlok hingga di bawah 50 persen saja. "Kondisi ini menekan pertumbuhan industri kita."