Dalam lain kesempatan, Direktur Riset Center of Reform on Economy (Core), Piter Abdullah, justru mempertanyakan insentif fiskal yang terlalu berfokus kepada sektor pariwisata. Menurut dia, selama virus corona mewabah, maka potongan harga berapa pun tidak bakal bisa menggaet wisatawan asing untuk datang. Kunjungan wisata secara alami akan kembali pulih apabila wabah penyakit itu telah berhasil diatasi.
Di sisi lain, ia menyoroti langkah pemerintah yang memangkas biaya berwisata, tapi justru bersiap untuk menaikkan biaya kehidupan lain, misalnya BPJS Kesehatan, cukai rokok, cukai plastik, cukai minuman ringan, hingga cukai kendaraan bermotor. Belum lagi rencana pemerintah meninjau subsidi gas dan listrik. Seluruh kebijakan itu, menurut Piter, bakal menggerus daya beli masyarakat.
Karena itu, Piter berpendapat, ketimbang mendiskon biaya piknik, ia merasa masyarakat lebih membutuhkan daya belinya tidak terpotong kenaikan biaya hidup tersebut. "Saya kira pemerintah hendaknya tidak hanya fokus memberikan insentif kepada sektor pariwisata, tetapi insentif secara umum yang diharapkan bisa membangkitkan permintaan domestik," kata dia.
Dari pasar modal, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan sentimen yang dihasilkan oleh paket insentif pemerintah itu tidak sama kutanya dengan sentimen negatif Virus Corona. Akibatnya, pergerakan di pasar modal pun belum tampak terangkat oleh obralan insentif tersebut. Pada penutupan pasar hari ini saja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah karena turun sekitar 1,7 persen ke angka 5.688,9.
Aktivitas di hari pertama perdagangan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini parkir di zona hijau. TEMPO/Tony Hartawan
"Kebijakan ini tentu positif bagi emiten, tapi pasar sedang khawatir berat dengan Virus Corona, jadi tidak terlihat indeksnya menguat. Orang akan menghitung insentif dibandingkan dengan masalah yang dihadapi," ujar Hans. Apalagi Virus Corona kini bukan hanya menyebar di Cina, namun juga di Korea Selatan dan Italia juga meningkat pesat.
Oleh karena itu, di samping memberikan insentif, ia mengatakan pemerintah perlu berupaya untuk meredakan kekhawatiran masyarakat di dalam negeri. Dengan demikian industri dan perekonomian dalam negeri yang terhantam Virus Corona dapat diselamatkan sesuai dengan rencana pemerintah.
CAESAR AKBAR