Seluruh unit yang telah ditempati itu berada di Menara Samawa, hunian pertama program pembelian rumah tanpa uang muka yang dicanangkan Anies. Menara Samawa, yang terdiri atas 780 unit, diresmikan Gubernur Anies pada 31 Agustus lalu. Program DP nol rupiah itu menjadi program unggulan saat Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno, berkampanye untuk pemilihan Gubernur DKI 2017.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta 2017-2022 tercantum bahwa pemerintah DKI bakal membangun hunian tanpa uang muka sebanyak 232.214 unit. Sebanyak 14 ribu unit hunian dibangun tiga badan usaha milik daerah. Sedangkan sisanya dibangun menggunakan mekanisme kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) serta pasar. Saat ini, jumlah hunian yang sudah dibangun baru 780 unit.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau warga yang sedang mengajukan rumah DP nol rupiah di kawasan Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2018. Rusunami ini diperuntukkan bagi warga yang memiliki KTP DKI Jakarta serta berpenghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Building Manager Menara Samawa, Afry Purwanto mengatakan, hingga kemarin, baru 84 peserta program DP nol rupiah yang telah menerima kunci unit yang akan mereka tempati. Dari jumlah itu, baru 46 unit yang dihuni. “Sisanya masih kosong,” ujarnya.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Fasilitas Pemilikan Rumah Sejahtera, Dzikran Kurniawan, mengatakan banyak calon peserta program yang tak lolos seleksi program pembelian rumah tanpa uang muka itu. Alasannya, seleksi dilakukan oleh UPT dan Bank DKI. Peserta program yang lolos seleksi di UPT akan diteruskan ke Bank DKI. “Jadi, tergantung Bank DKI,” ujarnya.
Menurut Dzikran, peserta program rumah DP nol yang tak diloloskan Bank DKI biasanya karena mereka masih memiliki pinjaman ke bank, misalnya untuk kredit kendaraan bermotor. Jika beban itu ditambah dengan kewajiban membayar cicilan program ini, penghasilannya dikhawatirkan tidak akan mencukupi.
GANGSAR PARIKESIT | IMAM HAMDI