TEMPO.CO, Jakarta - Publik kini tengah dikejutkan dengan sejumlah tokoh yang disebut-sebut bakal menjadi bos baru di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dua nama yang belakangan beredar bakal ditunjuk jadi bos BUMN adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Chandra Hamzah.
Berdasarkan kabar yang santer beredar, Ahok akan menempati posisi petinggi di lingkungan BUMN di sektor energi, yakni Pertamina. Sedangkan Chandra bakal menempati posisi pada perusahaan pelat merah di sektor keuangan. Kendati demikian, sampai sekarang belum jelas keduanya bakal menempati posisi apa dan di BUMN mana.
Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, menilai selama ini Ahok memiliki karakter profesional. "Ahok ini kita lihat sebagai sosok profesional. Tidak ada yang bisa memungkiri bahwa dia memang profesional yang memang membawa sikap transparansi," ucapnya.
Adapun keberadaan Chandra diharapkan bisa memperbaiki citra BUMN yang akan dipimpinnya. "Karena kami ingin peran beliau lebih besar di sektor itu (keuangan) untuk mendukung tujuan Pak Jokowi. Pak Jokowi punya visi di bidang itu yang harus diselesaikan Pak Chandra," ujar Arya.
Pengamat BUMN sekaligus peneliti Senior Visi Integritas Danang Widoyoko menilai ada alasan tertentu mengapa Kementerian BUMN mengundang keduanya untuk menjadi bos di perusahaan pelat merah. Salah satunya, karena Kementerian BUMN ingin mendapat simpati dan dukungan publik.
"Melalui dua tokoh ini, saya kira pesan yang ingin disampaikan bahwa mereka ingin berbenah atau bersih-bersih. Apalagi saat yang sama mereka copot semua deputi, artinya ini upaya untuk menggalang dukungan publik," kata Danang ketika dihubungi Tempo, Rabu 21 November 2019.