TEMPO.CO, Jakarta - SEKITAR 50-an anggota organisasi massa dari Pemuda Pancasila dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri itu mengepung asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jumat, 30 November 2018. Mereka menolak rencana aksi peringatan 57 tahun kemerdekaan Papua yang akan digelar di Surabaya pada Sabtu, 1 Desember 2018.
Baca: ICJR Sebut Salah Kaprah Jika Demo 1 Desember Papua Disebut Makar
Pengepungan itu tidak berlangsung lama. Massa hanya memasang dua spanduk bertuliskan “Arek Suroboyo Menolak & Siap Melibas Gerakan Sparatis” dan “Tangkap Provokator yang Berusaha Pecah Belah NKRI.”
Usai memasang spanduk di pagar asrama, massa pergi ke Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya untuk beraudiensi. "Kami minta polisi melarang aksi mahasiswa Papua," kata Ibrahim da Silva dari FKPPI Jawa Timur.
Menurut Ibrahim rencana demonstrasi mahasiswa Papua di Surabaya pada 1 Desember telah dia dengar. Ibrahim mengaku tak mempermasalahkan demo yang rencananya digelar di monumen Gubernur Soerjo dan monumen kapal selam. "Asal tak mengusung isu Papua Merdeka," katanya.
Simak: Buntut Aksi Ulang Tahun Papua, 500 Mahasiswa Diperiksa Polisi
Bila mahasiswa ngotot, Ibrahim mengatakan massa tak segan berkeras menghadang. Massa Pemuda Pancasila, FKPPI dan elemen lain, kata dia, bakal mengusir mahasiswa Papua dari lokasi unjuk rasa. "Silakan demo di Papua sana, jangan bermain isu kemerdekaan di Surabaya," katanya.
Baca kelanjutannya: Bagaimana kronologi bentrokan dan penangkapan Mahasiswa Papua?