Sementara itu, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan partainya tidak pernah membenci Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia juga menyatakan tidak pernah memainkan isu berbau sara untuk mengkritik Jokowi. "Pak Prabowo bahkan berkali-kali memberikan motivasi kepada Pak Jokowi," kata dia.
Baca: Gerindra: Kami Tak Pernah Membenci Jokowi
Menurut Andre, dari dulu Gerindra hanya fokus mengkritik Jokowi dari isu ekonomi. Alasannya, Gerindra melihat banyak persoalan belum selesai di bidang ekonomi. Misalnya, soal lapangan pekerjaan dan meningkatnya harga kebutuhan pokok.
Makanya, kata Andre, Prabowo akan fokus pada ekonomi kerakyatan seperti yang selama ini kerap disampaikan. "Intinya ekonomi kerakyatan, bukan ekonomi neolib," kata Andre.
Baca juga: Visi Misi Prabowo: Dari Utang Negara hingga Ketimpangan Ekonomi
Prabowo, kata dia, ingin mengedepankan ekonomi sesuai pasal 33 Undang-undang Dasar 1945. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu juga disebut menaruh perhatian pada utang negara, tenaga kerja asing, dan ketimpangan ekonomi.
Andre mengatakan polarisasi yang kini terjadi pada masyarakat adalah akibat dari kepemimpinan Jokowi. Ia membandingkan kepemimpinan Jokowi dengan sepuluh tahun kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ia nilai tenteram dan damai dalam balutan kebhinnekaan.
"Setelah pak Jokowi dengan baju kotak-kotaknya memimpin Republik Indonesia ini, mulai lah Indonesia dalam pengkotak-kotakkan," ucap Andre.
Ia kemudian menyinggung pernyataan Jokowi dalam acara relawan Pro Jokowi (Projo) di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 4 Agustus 2018 yang dia anggap provokatif.
Dalam acara rapat umum relawan di Bogor itu, Jokowi meminta pendukungnya tidak memulai permusuhan, mencela, memfitnah, dan menjelekkan orang lain. "Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.
Baca juga: Lawan Politik Gunakan Isu Ekonomi, PDIP: Malah Bagus!
"Tapi pak Jokowi membangun narasi kebencian dengan mendorong agar tidak takut berkelahi. Ini kan diindikasikan pak Jokowi mendorong ada undangan kekerasan dalam pemilu 2019 nanti," kata Andre.
FRISKI RIANA | BUDIARTI UTAMI PUTRI | TAUFIQ SIDDIQ | RYAN DWIKY | IMAM HAMDI