Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nama Super Toy dari Supriadi alias Toyong

Reporter

Editor

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif , Yogyakarta: Asal-usul nama Padi Super Toy masih menjadi pertanyaan. Namun, dugaan kuat mengarah kepada Supriadi alias Toyong, meski belum terbukti sebagai penemunya. Pasalnya, jika disingkat nama Super Toy dari nama depan Supriadi menjadi Super, sedangkan Toyong menjadi Toy. Kedua singkatan nama tersebut jika digabungkan menjadi Super Toy.

Edy Suharyanto Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemerintah Kabupaten Bantul belum bisa memastikan apakah Supriyadi sebagai penemu padi tersebut. “Saya tidak bisa memastikan apakah Supriadi alias Toyong sebagai penemu Padi Super Toy, karena tidak ada bukti. Tetapi masyarakat di sini menduga Toy itu huruf awal dari Toyong,” kata dia, melalui telepon.

Menurut Edy pengembangan varietas padi Super Toy di Bantul sendiri dilakukan sudah tiga tahun yang lalu di persawahan di Desa Gadingsari Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Masing-masing dua petak sawah di Kurahan, desa Murtigading, Kecamatan Sanden dan satu petak lahan sawah di Paten, Desa Poncosari, Kecamatan Sanden serta satu petak sawah di bulak Pucanganom, Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.

“Supriadi alias Toyong memang pernah mengajak 4 petani di Kecamatan Sanden untuk mengembangkan padi varietas Super Toy. Namun setelah kita mengecek hasil panen padi Super Toy tersebut dari sisi produktivitas biasa-biasa saja, tidak lebih dari hasil petani sebelumnya,” kata Edy.

Lebih lanjut Edy menyatakan pihak Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemerintah Kabupaten Bantul juga belum pernah memanggil Toyong tersebut secara resmi karena pihak Toyong juga tidak pernah melapor secara resmi mengenai padi jenis baru yang dikembangkannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kita tidak pernah memanggil dia karena memang dia tidak pernah melaporkan penanamannya kepada pemerintah desa setempat maupun kepada pihak Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemkab Bantul,” kata dia.

Muh Syaifullah


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Super Toy dan Tanggung Jawab Negara

23 September 2008

Mufid
Super Toy dan Tanggung Jawab Negara

Varietas superhebat itu telah menawarkan mimpi.


Budi Daya Padi Super Toy Bisa Mengakibatkan Wabah Hama

9 September 2008

Budi Daya Padi Super Toy Bisa Mengakibatkan Wabah Hama

Sistem budidaya padi Super Toy HL-2 bisa mengakibatkan meledaknya wabah hama di seluruh Purworejo dan pernah dilarang di era Soeharto, para ahli pertanian Universitas Gadjah Mada menyatakan.


Penemu Padi Super Toy Tinggal di Jakara

6 September 2008

Penemu Padi Super Toy Tinggal di Jakara

Supriyadi alias Toyong, pemuda asal Dusun Wonorejo 2, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang dianggap sebagai penemu padi dengan nama Super Toy HL-2, memiliki lahan seluas kurang lebih 1,9 hektar. Lahan tersebut terletak di dusun Demangan di desa yang sama dengan rumah Toyong.


Produktivitas Super Toy Belum Teruji

6 September 2008

Produktivitas Super Toy Belum Teruji

Padi Super Toy hingga saat ini belum diketahui produktivitasnya untuk sekali tanam panen tiga kali.