Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Budi Daya Padi Super Toy Bisa Mengakibatkan Wabah Hama

Reporter

Editor

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Sistem budidaya padi Super Toy HL-2 bisa mengakibatkan meledaknya wabah hama di seluruh Purworejo, para ahli pertanian Universitas Gadjah Mada menyatakan. Sistem budi daya padi ini juga pernah dilarang di era Soeharto.

Djoko Prajitno, ahli padi pada Fakultas Pertanian universitas tersebut, menyatakan, Selasa (9/9), mengatakan Super Toy dibudidayakan dengan membiarkan tunas baru tumbuh setelah padi dipanen atau disebut ratooning alias singgang.  Menurut Djoko, sistem ini tidak dianjurkan karena bisa mendorong atau menstimulir munculnya wabah serangan hama.

Serangan hama atau penyakit terjadi, tambah peneliti itu, karena hama yang ada terus menerus mendapat pangan. Berbeda dengan sistem konvensional yang mengganti tanaman setelah dipanen dengan menggunakan bibit baru.

"Hama pada sistem ratooning berkembang dua kali lipat dari hama biasa,
sehingga tidak hanya super toy saja yang rusak tetapi seluruh Purworejo," katanya. "Inilah bahayanya sistem ratooning."

Ahli penyilangan padi dari kampus yang sama, Supriyanta, menambahkan ledakan hama terjadi pada sistem ratooning karena tidak adanya pergiliran tanaman.

Jenis hama yang bisa memanfaatkan sistem ratooning menyerang adalah penggerek, wereng, dan ganjur. Jenis padi seperti Super Toy sangat digemari hama karena batangnya empuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Djoko mengungkapkan di era pemerintaha Soeharto, sistem ratooning pernah dilarang karena sempat memunculkan wabah hama.

"Sistem Ratooning tidak diperbolehkan di Pulau Jawa yang budidaya padinya sangat intesif dengan tenaga kerja yang cukup tersedia,"ujarnya.

Meski begitu, tambah Djoko, sistem ini bisa cocok dipakai untuk daerah rawa atau sering terkena banjir.

Djoko juga menyebutkan padi Super Toy bukanlah varietas baru. Menurut
dia, Super Toy merupakan varietas padi tipe lama yang dikenal oleh petani
sebagai Pari Jowo. Padi tipe ini, kata Djoko, memiliki potensi produksi sekitar 3-4 ton. "Petani jaman dulu pasti tahu padi jenis ini. Jadi ini bukanah hal yang baru atau spesial," ujarnya.

Bernarda Rurit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Super Toy dan Tanggung Jawab Negara

23 September 2008

Mufid
Super Toy dan Tanggung Jawab Negara

Varietas superhebat itu telah menawarkan mimpi.


Nama Super Toy dari Supriadi alias Toyong

6 September 2008

Nama Super Toy dari Supriadi alias Toyong

Toyong pernah mengajak empat petani di Kecamatan Sanden untuk mengembangkan padi varietas Super Toy.


Penemu Padi Super Toy Tinggal di Jakara

6 September 2008

Penemu Padi Super Toy Tinggal di Jakara

Supriyadi alias Toyong, pemuda asal Dusun Wonorejo 2, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang dianggap sebagai penemu padi dengan nama Super Toy HL-2, memiliki lahan seluas kurang lebih 1,9 hektar. Lahan tersebut terletak di dusun Demangan di desa yang sama dengan rumah Toyong.


Produktivitas Super Toy Belum Teruji

6 September 2008

Produktivitas Super Toy Belum Teruji

Padi Super Toy hingga saat ini belum diketahui produktivitasnya untuk sekali tanam panen tiga kali.