Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Hamas-Israel Meluas ke Kawasan, dari AS sampai Iran Telah Kotori Tangannya

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Markas Mossad di Erbil, Irak, setelah dihantam rudal balistik yang diluncurkan Korps Garda Revolusi Iran pada 16 Januari 2024. Media Sosial
Markas Mossad di Erbil, Irak, setelah dihantam rudal balistik yang diluncurkan Korps Garda Revolusi Iran pada 16 Januari 2024. Media Sosial
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Israel ke Gaza dengan dalih menghabisi Hamas sudah melewati 100 hari. Korban di pihak sipil, terutama warga Palestina, sudah lebih dari 24 ribu juga, sementara di pihak Israel 1.200 orang saat Hamas menyerbu 7 Oktober 2023 yang menjadi pangkal perang.

Kekhawatiran berbagai pihak bahwa konflik akan meluas ke kawasan Timur Tengah terbukti sudah. Diawali dari tembakan roket Hizbullah ke Israel dari Lebanon selatan, kemudian serangan Houthi ke kapal-kapal tujuan Israel yang melintasi Laut Merah.

Tindakan Houthi, sebagaimana Hizbullah dan Hamas yang merupakan proksi Iran, dibalas dengan serangan udara Amerika Serikat dan Inggris ke Yaman tempat kelompok itu berkuasa di sebagian besar wilayah mulai Kamis malam.

Iran, yang sejak awal konflik Hamas-Israel menyatakan tidak mau terlibat, akhirnya mengeluarkan peluru kendalinya untuk membalas serangan Israel yang menewaskan perwira senior Garda Revolusi di Damaskus, Brigadir Jenderal Seyyed Razi Mousavi, pada 25 Desember 2023

Setelah itu, hampir seratus orang tewas ketika bom bunuh diri yang diduga kuat dilakukan ISIS, meledak dalam peringatakan wafatnya mantan pemimpin Garda Qasem Soleimani pada 3 Januari 2024.

Tidak tanggung-tanggung, Garda Revolusi Iran disebut-sebut menggunakan rudal dengan jangkauan 1.200 km untuk menyerang "salah satu markas utama Mossad Israel di wilayah Kurdistan, Irak" pada Senin, 15 Januari 2024.

Namun serangan itu oleh Irak dinyatakan salah sasaran dan mengenai kediaman konglomerat Kurdi Peshraw Dizayee dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas, ketika setidaknya satu roket menghantam rumah mereka, kata sumber keamanan dan medis Irak.

Pemerintah Irak tidak tinggal diam. Mereka mengutuk serangkaian serangan Iran di kota utara Erbil di wilayah semi-otonom Kurdistan itu. Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri, Baghdad mengecam serangan terhadap kedaulatannya. Pemerintah Irak mengatakan akan mengambil tindakan hukum, termasuk mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB, untuk meminta pertanggungjawaban Iran.

Sementara konflik AS-Inggris dengan Houthi sudah berdampak pada harga minyak. Sedikitnya enam kapal tanker minyak menghindari Laut Merah bagian selatan pada Senin, 15 Januari 2024, seiring dengan meningkatnya gangguan pada rute vital untuk pengiriman energi setelah serangan ke Yaman itu.

Menyusul serangan tersebut, Pasukan Maritim Gabungan (CMF) pimpinan AS yang berbasis di Bahrain memperingatkan semua kapal untuk menghindari Selat Bab al-Mandab di ujung selatan Laut Merah selama beberapa hari pada Jumat, menurut badan kapal tanker INTERTANKO.

Sebelum serangan AS dan Inggris ke Yaman, sebagian besar kapal kontainer menghindari Laut Merah, dengan lalu lintas kapal tanker minyak sebagian besar tidak berubah pada bulan Desember. 

Namun sejak peringatan CMF, semakin banyak kapal tanker minyak yang menghindari wilayah tersebut, sehingga meningkatkan potensi gangguan pada pasokan minyak timur-barat melalui Terusan Suez.

Masa depan Gaza

Di tengah meluasnya konflik Hamas-Israel ke kawasan, nasib 2,3 juta warga Gaza masih belum jelas. Sekitar 800 ribu orang Palestina di sana, terancam kelaparan parah karena seretnya bantuan masuk karena Israel tidak mau menjamin keselamatannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Israel, yang sempat mengatakan akan mengurangi serangan untuk mengurangi dampak ke warga sipil, hanya bentuk lips service PM Benjamin Netanyahu saja untuk menyenangkan hati pendukung utamanya Presiden AS Joe Biden.

Kenyataannya, serangan udara dan darat terus dilakukan Israel dengan membabi buta sehingga korban sipil terus berjatuhan. Tank-tank Israel menyerbu kembali ke bagian utara Jalur Gaza yang mereka tinggalkan pekan lalu, kata warga pada Selasa, 16 Januari 2024, sehingga memicu kembali pertempuran paling sengit sejak Tahun Baru ketika Israel mengumumkan akan mengurangi operasinya di sana.

Ledakan besar terlihat di wilayah utara Gaza dari seberang perbatasan dengan Israel – hal yang jarang terjadi selama dua minggu terakhir setelah Israel mengumumkan penarikan pasukan di utara sebagai bagian dari transisi ke operasi yang lebih kecil dan tertarget.

Itu yang membuat Biden gusar. Ia dilaporkan sudah tidak terlibat dalam percakapan dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu selama 20 hari terakhir akibat konflik Gaza. Hal ini dilaporkan media Axios pada Minggu.

Percakapan telepon terakhir antara kedua pria tersebut, yang terjadi pada 23 Desember 2023, digambarkan sebagai percakapan yang "menegangkan".

Biden dilaporkan kehilangan kesabaran terhadap Netanyahu atas konflik di Gaza. “Ada rasa frustrasi yang sangat besar,” kata pejabat Amerika Serikat.

Mengutip para pejabat AS yang mengetahui masalah ini, situs berita Axios melaporkan bahwa Biden dan para pejabat senior Amerika semakin frustrasi terhadap Netanyahu dan penolakannya untuk memenuhi permintaan pemerintah terkait konflik di Gaza.

"Situasinya buruk dan kita terjebak. Kesabaran presiden sudah habis," Axios mengutip ucapan seorang pejabat AS.

Masa depan Gaza sendiri belum jelas. Netanyahu masih menyimpan keinginan untuk menguasai Jalur Gaza sebagaimana dilakukan Israel di Tepi Barat. Hal ini ditentang oleh Dunia, termasuk Joe Biden.

Bahkan di dalam negeri sendiri, para pemimpin Israel tidak satu suara. Menteri Pertahanan Yoav Gallant menegaskan bahwa rakyat Palestina yang akan memerintah Jalur Gaza setelah perang dengan Israel berakhir. “Orang-orang Palestina tinggal di Gaza dan oleh karena itu orang-orang Palestina akan memerintahnya di masa depan. Pemerintahan Gaza di masa depan harus tumbuh dari Jalur Gaza,” kata Gallant pada konferensi pers, Senin, 15 Januari 2024..

“Pada akhir perang tidak akan ada ancaman militer dari Gaza. Hamas tidak akan bisa memerintah dan berfungsi sebagai kekuatan militer di Jalur Gaza,” ujarnya. 

Dia mengatakan di masa depan, Jalur Gaza akan diperintah oleh masyarakat sipil. Namun dia bersikeras bahwa pasukan Israel akan memiliki “kebebasan beroperasi” dengan tujuan melindungi warga negara Israel.

Hamas, yang memerintah Jalur Gaza sejak 2007, terlibat perang dengan Israel. Perang meletus setelah pejuang Hamas menerobos perbatasan militer wilayah Palestina dengan Israel dan menyerang komunitas Israel selatan pada 7 Oktober 2024.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada November lalu menyatakan otoritas Palestina tidak semestinya mengambil alih wilayah Jalur Gaza. Amerika Serikat sudah menegaskan Israel tidak dapat menduduki wilayah tersebut. Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa Palestina dapat mengambil alih Jalur Gaza. 

Dengan meningkat dan meluasnya ketegangan ke wilayah lain di Timur Tengah, konflik di sana tampaknya tidak segera berakhir sementara invasi Rusia di Ukraina juga tidak ada tanda-tanda menurun. Hal ini jika dibiarkan akan semakin memperburuk krisis ekonomi dunia.

Pilihan Editor Tarik Ulur Keluarga Sultan Rifat Vs Bali Tower, Soal Kompensasi dan Rasa Kemanusiaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

3 menit lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.


Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

1 jam lalu

Warga Palestina membawa barang-barang usai serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian


Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

11 jam lalu

Gedung al-Jalaa yang menampung kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, 15 Mei 2021. Israel menghancurkan blok menara 12 lantai di Gaza yang menampung kantor Associated Press yang berbasis di AS dan media berita lainnya pada hari Sabtu, dengan mengatakan bangunan itu juga digunakan oleh kelompok militan Islam Hamas. REUTERS/Ashraf Abu Amrah
Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan


Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

12 jam lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera


Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

18 jam lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera


Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

21 jam lalu

Bangunan-bangunan yang hancur menjadi reruntuhan di Gaza tengah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, 13 Januari 2024. Sejak perang pecah infrastruktur di Gaza porak-poranda. Rumah sakit dibombardir, jaringan telekomunikasi diputus, tak ada akses ke air bersih dan makanan. REUTERS/Amir Cohen
Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

23 jam lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Ilustrasi spyware. Shutterstock
Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk