TEMPO.CO, Jakarta - Zhang Jun, duta besar Cina untuk Perserikatan Bangsa-bangsa tak bisa lagi menahan kegusarannya. Saat diwawancara wartawan, dia dengan tegas mendesak diakhirnya perang Israel Hamas di Jalur Gaza. "Cukup sudah," ujarnya dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 12 Desember 2023.
Bersama para wartawan, Jun berada di perbatasan Rafah yang merupakan satu-satunya pintu masuk ke daerah katong Palestina yang terkepung itu.
Selain Jun, belasan utusan Dewan Keamanan mengunjungi Rafah kemarin. Setelah terbang ke kota Al-Arish mereka diberi pengarahan oleh badan pengungsi Palestina PBB UNRWA mengenai kondisi di Gaza sebelum menuju Rafah yang berjarak sekitar 48 kilometer.
“Kenyataannya lebih buruk daripada apa yang bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata perwakilan Ekuador di PBB, Jose De La Gasca, kepada wartawan setelah pengarahan UNRWA.
Perwakilan Amerika Serikat dan Prancis tidak ikut serta dalam perjalanan itu.
Pekan lalu AS menggunakan hak veto untuk menolak usulan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Penolakan AS itu telah memicu pembicaraan dan seruan untuk mengambil tindakan menggunakan resolusi PBB yang jarang terjadi dalam upaya menghentikan perang brutal Israel di Gaza.
Mesir dan Mauritania pada hari Senin menggunakan Resolusi 377A (V) untuk menyerukan pertemuan darurat Majelis Umum PBB pada Selasa. Resolusi tersebut menyatakan bahwa jika DK PBB tidak mampu melaksanakan tanggung jawab utamanya menjaga perdamaian global karena kurangnya suara bulat, maka Majelis Umum PBB dapat mengambil tindakan.
Usulan tersebut harus dipenuhi, namun rekomendasi Majelis Umum PBB itu tidak mengikat secara hukum.