Ia menduga distribusi gas melon dari agen tidak sampai ke pangkalan atau pengecer. Jika demikian, kata dia, gas tersebut bisa digunakan tidak tepat sasaran. "Termasuk kemungkinan pengoplosan untuk diubah menjadi gas LPG nonsubsidi," ucapnya.
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, angkat bicara soal hal ini. Dia menilai, kelangkaan gas melon sebenarnya telah terjadi berulang kali selama bertahun-tahun dan tanpa ada solusi mengatasi masalah tersebut.
"Penyebab kelangkaan tersebut salah satunya disebabkan adanya migrasi besar-besaran dari kosumen LPG nonsubsidi ke LPG subsidi yang harga per kilogramnya," ujar Fahmy melalui keterangan tertulis pada Ahad, 30 Juli 2023.
Dia menyebut, migrasi besar-besaran itu karena distribusi yang diterapkan Pertamina adalah sistem distribusi terbuka. Dalam sistem tersebut, konsumen yang tidak berhak memperoleh subsidi bisa bebas membeli LPG 3 kg tanpa ada sanksi.
Sementara itu, pengamat kebijakan energi, Sofyano Zakaria, menilai permasalahan distribusi LPG 3 kg di sejumlah daerah adalah akibat kekosongan stok untuk sementara waktu. "Langka LPG atau BBM yang terjadi di negeri ini pada umumnya dialami hanya dalam hitungan hari saja dan tidak sampai seminggu apalagi berminggu-minggu," ujarnya.
Sebab, dalam hitungannya, di tiap kabupaten rata-rata ada 4-5 unit Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang juga menjadi depo penampungan elpiji. Selain itu, ada sekitar 10 agen elpiji dan setidaknya 200 pangkalan LPG 3 Kg.
Dia mencontohkan, 14 dari 3.675 pangkalan LPG di Medan mengalami kekosongan. Sementara 16 dari 2.754 pangkalan di Kediri, 12 dari 1.742 pangkalan di Malang, serta 5 dari 1.094 pangkalan di Sulawesi Barat juga mengalami hal serupa. "Kekosongan di pangkalan itu adalah karena menunggu pengiriman LPG dari agennya," kata Sofyano.
Pemerintah Buka Suara
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya angkat bicara soal kelangkaan LPG 3 kg. Ia pun menegaskan elpiji subsidi itu diperuntukkan hanya bagi masyarakat kurang mampu.
Gas melon itu menjadi barang yang diperebutkan masyarakat hingga akhirnya menimbulkan kelangkaan. “Mengenai kelangkaan, biar Pak Menteri BUMN yang jawab karena menyangkut Pertamina di bawah beliau,” ujar dia usai meninjau Pasar Bululawang di Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Senin, 24 Juli 2023.
Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyebutkan kelangkaan gas melon bukan karena alokasinya yang kurang. Sebab, dari catatannya, sudah ada 8 juta ton LPG 3 Kg yang disediakan tiap tahun.
"Ini kita sedang evaluasi tim Pertamina dan ESDM bagaimana memang kita bisa menyiapkan aturan pendistribusian yang tepat sasaran. Tepat sasaran, loh, ya," kata Arifin pada Senin, 31 Juli 2023.
Selanjutnya: Ragam modus penyimpangan...