TEMPO.CO, Jakarta - Wajah Presiden Suriah Bashar al Assad berseri-seri saat menghampiri Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di lokasi konferensi tingkat tinggi atau KTT Liga Arab di Jeddah pada Jumat, 19 Mei 2023. Hadirnya perwakilan dari Damaskus dalam persamuhan, setelah 12 tahun terisolasi, dianggap menunjukkan simbol perubahan penting paradigma negara-negara Arab terhadap Suriah yang bertentangan dengan Barat.
Pangeran Mohammed bin Salman atau yang biasa disapa MBS, seperti video yang ditayangkan Reuters, menerima al-Assad dengan hangat. Keduanya berjabat tangan dan mencium pipi kanan kiri. Saat para pemimpin berjalan ke aula utama KTT Liga Arab, al-Assad bertukar salam dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, di antara yang lainnya.
Baca juga:
Keanggotaan Suriah dari Liga Arab dicabut setelah al-Assad memerintahkan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa pada Maret 2011, yang mendorong negara itu ke dalam perang. Al Jazeera menyebut, perang saudara di negara itu telah menewaskan hampir setengah juta orang dan menelantarkan 23 juta lainnya.
Arab Saudi, yang pernah sangat dipengaruhi oleh Amerika Serikat, telah mengambil kepemimpinan diplomatik di dunia Arab dalam satu tahun terakhir. Negara kaya minyak itu membangun kembali hubungan dengan Iran, menyambut kembali Suriah, hingga menengahi konflik Sudan.
MBS berharap bergabungnya kembali Suriah ke Liga Arab menjadi akhir konflik di negara tersebut yang berkecamuk selama bertahun-tahun. “Arab Saudi tidak akan membiarkan wilayah ini berubah menjadi medan konflik," katanya saat membuka KTT Liga Arab beranggotakan 22 negara, yang tahun ini dipimpin oleh Riyadh.
“Tahun-tahun konflik yang menyakitkan berlangsung di jazirah Arab. Cukup bagi kita untuk memiliki konflik yang diderita masyarakat di kawasan, yang menyebabkan pembangunan tersendat,” kata MBS.
Perang di Suriah telah mengganggu stabilitas ekonomi, menghancurkan infrastruktur, kota, dan pabrik. al-Assad yang disokong Rusia dan Syiah Iran, bagaimanapun, bisa mendapatkan keuntungan dari investasi Teluk di negaranya, meskipun sanksi Amerika Serikat memperumit hubungan komersial dengan Damaskus.
Saat berpidato, al-Assad menyampaikan harapannya agar KTT Liga Arab kemarin menandai awal solidaritas di antara negara-negara regional. Dia menyalahkan Barat atas kehancuran yang terjadi selama ini. “Ini kesempatan bersejarah,” katanya.
Banyak negara Arab berharap Damaskus akan mengambil langkah-langkah untuk menjauhkan Suriah dari Iran Syiah. Ihwal hal ini al-Assad menegaskan "masa lalu, sekarang, dan masa depan negara itu adalah Arabisme". Namun, dia tidak menyebut Teheran, yang selama beberapa dekade menjadi sekutu dekat Suriah.
Setelah menyambut kembali Assad, negara-negara Arab juga ingin dia mengekang perdagangan narkotika Suriah yang berkembang pesat, yang diproduksi di Suriah dan diselundupkan ke seluruh wilayah.