Selain isu Konsorsium 303, Kapolri juga mengumumkan tiga Kepala Kepolisian Daerah yang diduga ikut dalam menyokong skenario Ferdy Sambo tidak terlibat. Listyo mengatakan Divisi Propam Polri dan tim khusus telah memeriksa dan menyimpulkan tiga Kapolda tidak terkait skenario kasus Ferdy Sambo.
“Div Propam dan timsus sudah memeriksa. Ditemukan sampai saat ini kesimpulannya ketiga Kapolda tidak ada keterkaitan dengan skenario kasus FS. Ini supaya menjadi jelas,” kata Kapolri di Mabes Polri, Jumat, 30 September 2022.
Tiga jenderal pemegang wilayah yang terseret kasus Sambo itu adalah Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra.
Majalah Tempo edisi 5 September 2022 menyebut bahwa ketiganya memiliki andil untuk memuluskan skenario palsu kematian Brigadir J yang awalnya dipersiapkan Sambo.
“Fadil, Nico, dan Panca berbagi tugas menyebarkan informasi tembak-menembak dan pelecehan seksual oleh Brigadir Yosua itu ke banyak orang,” tulis laporan Majalah Tempo.
Peran Fadil semakin terang setelah anak buahnya, mantan Wakil Direktur Kriminal Umum AKBP Jerry Raymond Siagian disebut menekan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk memberikan perlindungan kepada Putri Candrawathi.
Dalam pertemuan di Polda Metro Jaya, Jerry sempat menilai LPSK terlalu prosedural dan lamban dalam memproses permohonan perlindungan terhadap Putri. Belakangan, Jerry pun dianggap melakukan pelanggaran kode etik dan mendapatkan vonis Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Komisi Kode Etik Polri (KKEP).
Bambang Rukminto menilai mustahil bagi Kapolda Metro Jaya tidak mengetahui peran Jerry Raymond Siagian dalam kasus skenario Ferdy Sambo.
Bambang meragukan jika Jerry bekerja tanpa arahan. Pasalnya, tindakan Jerry dalam penanganan laporan polisi soal ancaman pembunuhan dan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi tak mungkin tanpa instruksi Fadil Imran.
"Logikanya memang tak mungkin Jerry bergerak tanpa sepengetahuan atasannya (Fadil Imran), apalagi terkait kasus pembunuh yang terjadi di rumah Kadiv Propam," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Selain soal pelecehan seksual terhadap Putri, Jerry juga disebut menindaklanjuti penanganan kasus percobaan pembunuhan oleh Yosua terhadap Richard. Dalam laporan yang sempat diketahui oleh pengacara keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, Yosua disebut dilaporkan oleh anggota Polres Jakarta Selatan Briptu Marten Gabe.
Laporan yang diloloskan oleh Jerry tersebut diduga sebagai upaya menghalangi penyidikan tempat kejadian perkara atau TKP di Duren Tiga atau di rumah dinas Ferdy Sambo. Menurut Bambang, sangat disayangkan jika Kapolda Metro Jaya tak mengetahui sepak terjang bawahannya untuk memuluskan skenario Ferdy Sambo. I mengatakan jika Jerry bisa melakukan hal tersebut, maka perlu dipertanyakan pula bagaimana pengawasan melekat (Waskat) di Polda Metro Jaya.
"Kalau atasannya tidak mengetahui pergerakan Wadirkrimum (Wakil Direktur Kriminal Umum) justru layak ditanyakan bagaimana peran Waskatnya. Dalam hal ini, Perkap 2/2022 tentang pengawasan melekat harusnya diterapkan," ujar Bambang.
Fadil juga yang disebut memfasilitasi pertemuan dengan Nico Afinta dan Panca Putra Simanjuntak di Polda Metro Jaya beberapa hari setelah peristiwa berdarah di Komplek Polri Duren Tiga Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 tersebut. Seorang penyidik mengatakan pertemuan itu atas inisiatif pensiunan pimpinan Polri.
Mereka disebut berbagi tugas. Fadil mengerahkan anak buahnya untuk menangani kasus itu agar tetap seperti skenario palsu Sambo sementara Nico dan Panca bertugas melobi para pejabat utama Polri, seperti Komisaris Jenderal Agung Budi Maryoto dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto. Menurut seorang perwira, mereka meminta para seniornya itu tak terlalu "kencang" mengusut kematian Brigadir Yosua.
Ketiga Kapolda itu adalah anggota Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih. Ferdy Sambo menjadi Kepala Satgassus Merah Putih sejak pertengahan 2020. Mereka kerap bekerja sama menjalankan operasi.
EKA YUDHA SAPUTRA | LINDA TRIANITA | ANTARA