Meskipun kasus utamanya telah nyaris masuk ke pengadilan, kepolisian masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengejar kasus turunan Ferdy Sambo. Diantaranya adalah soal keberadaan Konsorsium 303. Konsorsium itu disebut berisi para mafia judi online di Indonesia. Sambo dan sejumlah perwira polisi lainnya sempat disebut sebagai orang yang melindungi para mafia itu.
Perihal keberadaan konsorsium ini sempat menjadi pembicaraan panas saat Listyo rapat dengan Komisi III DPR RI pada 24 Agustus 2022. Sejumlah anggota DPR menyinggung masalah bagan yang beredar di dunia maya kepada Listyo.
Listyo pun menyatakan anak buahnya masih menelusuri konsorsium tersebut."Saat ini kami masih mendalami, tim Propam sedang bekerja," kata Kapolri di hadapan Komisi III DPR.
Untuk menjawab keraguan publik terhadap Polri, Listyo pun sempat memerintahkan jajarannya untuk memberantas semua praktek perjudian, baik itu daring maupun tidak. Hanya dalam waktu beberapa pekan saja, puluhan orang ditangkap dalam operasi dari Sabang sampai Merauke itu.
Dari berbagai operasi itu, Listyo Sigit pun mengungkapkan bahwa pihaknya telah membongkar jaringan judi online kelas atas konsorsium.
"10 tersangka status dpo diduga kelompok judi online kelas atas," kata Sigit dalam jumpa pers di Gedung Rupatama, Jakarta Selatan, Jumat, 30 September lalu.
Sigit menyatakan, empat orang tersangka telah dicekal. Enam orang diantaranya disinyalir berada di luar negeri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Bareskrim telah menelusuri Konsorsium 303. Sejauh ini, kata dia, Bareskrim tidak menemukan Konsorsium dimaksud.
“Untuk konsorsium sudah ditanyakan ke Bareskrim, sementara hasilnya tidak ada,” kata Dedi dikonfirmasi, di Jakarta, Kamis, 29 September 2022.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso meyakini keberadaan Konsorsium 303 nyata. Sugeng menyatakan bahwa keberadaan itu telah diendus oleh IPW sejak lama. Dia menyatakan pendahulunya, Neta S Pane, menyebut konsorsium tersebut memiliki markas hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri.
“Itu lokasinya di Jalan Gunawarman, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri, tepatnya di sebelah Kafe Sofi," kata Sugeng pada 19 September 2022.
IPW bahkan sempat mengendus bahwa konsorsium itu juga terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Hal itu terungkap setelah mereka menelusuri pesawat jet pribadi yang digunakan oleh Brigjen Hendra Kurniawan untuk mengunjungi keluarga Yosua di Jambi pada 11 Juli 2022.
Sugeng menyatakan bahwa Hendra menggunakan jet pribadi dengan kode registrasi T7-JAB. Pesawat itu, menurut Sugeng, milik pengusaha Robert Priantono Bonosusatya, dan kerap digunakan oleh Direktur Utama PT Pakarti Putra Sang Fajar Yoga Susilo yang juga disebut dalam bagan Konsorsium 303.
“IPW mencium aroma amis keterlibatan RBT dan Yoga Susilo dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303. Lantaran, selain RBT, nama Yoga Susilo, Direktur Utama PT Pakarti Putra Sang Fajar muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, sebagai Bos Konsorsium Judi Wilayah Jakarta,” kata Sugeng dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada 19 September 2022.
Robert telah membantah sebagai pemilik jet itu, namun dia mengaku mengenal Hendra Kurniawan. “Sudah lama sekali saya kontak dia sejak 5 atau 6 tahun. Waktu itu dia masih AKBP,” kata Robert kepada Tempo.
IPW pun menilai masalah jet pribadi Brigjen Hendra Kurniawan itu bisa menjadi kunci bagi Polri untuk mengungkap keberadaan Konsorsium 303. Akan tetapi hingga saat ini polisi masih belum melakukan penyidikan terkait masalah tersebut.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengatakan penetapan 10 tersangka judi online belum menyasar pada internal Polri. Ia mempertanyakan akankah Polri membuka secara jelas anggotanya yang terlibat dalam Konsorsium 303.
“Jadi sangat aneh bila fokus pengungkapan jaringan judi ini bila hanya menyasar eksternal, tetapi mengabaikan nama-nama di internal,” kata Bambang dalam keterangan tertulis, Ahad, 2 Oktober 2022.
Menurutnya, langkah konkret penuntasan kasus ini tidak hanya mengejar tersangka bandar, tetapi juga bersih-bersih internal. Ia mengatakan pengungkapan Konsorsium 303 sama seperti pengungkapan pembunuhan Brigadir Yosua. Artinya, pembunuhan Yosua baru terungkap setelah Ferdy Sambo dicopot.
“Pengungkapan Konsorsium 303 ini kemungkinan juga akan mengalami kesulitan bila nama-nama yang tercantum di dalam bagan itu tidak dinonaktifkan lebih dulu,” ujar Bambang.
Selanjutnya, 3 Kapolda dalam Skenario Sambo